Hiro Wardhana, Loper Majalah Digital
Hide Ads

Ngopi Bareng detikINET

Hiro Wardhana, Loper Majalah Digital

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 02 Des 2013 17:47 WIB
Hiro Wardhana (rns/detikINET)
Depok -

Banyak waktu dihabiskan di jalan, membuat pengguna gadget benar-benar memanfaatkan perangkat mereka untuk 'membunuh' waktu, salah satunya adalah mengakses bacaan digital.

Jika dulu kita terbiasa mendengar loper koran dan majalah, sekarang ada juga loper koran dan majalah digital, seiring kian banyak pula konten bacaan yang diubah dalam format yang bisa dibaca di smartphone dan tablet.

Salah satu 'loper' majalah digital tersebut adalah Hiro Wardhana. Jebolan Fasilkom Universitas Indonesia ini menciptakan aplikasi bernama IndoBooks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indobooks intinya sih magazine reader. Aplikasi untuk di tablet dan smartphone yang menyediakan buku, majalah dan koran. Sebagian besar majalah dan bacaan berbahasa Indonesia," kata Hiro saat berbagi cerita di acara Roadshow Ngopi detikINET bersama Telkomsel di Auditorium Pusat Studi Jepang, FIB UI Depok, Senin (2/12/2013).

Diakui Hiro, aplikasi seperti IndoBooks bukanlah yang pertama. Sebelumnya sudah banyak aplikasi sejenis. Untuk itu, diperlukan modifikasi agar punya ciri khasnya sendiri.



"Kita banyak melakukan modifikasi bisnis model. Terutama kita juga develop metode pembayaran. Harga majalah bisa menjadi lebih murah, karena bisnis modelnya," papar Hiro.

Harga yang jauh lebih murah dari majalah versi cetaknya pun menjadi pertimbangan Hiro agar memudahkan konsumen membelinya melalui metode potong pulsa.

"Ini marketnya adalah orang-orang yang belinya pakai pulsa. Nggak mungkin kan orang beli majalah Rp 50 ribu langsung potong pulsa. Makanya majalah digital yang dibeli dari sini bisa hanya berkisar Rp 5.000," kata Hiro.

Dalam kesempatan ini Hiro juga membagi sedikit tips bagi para pembuat aplikasi. Salah satunya yang sangat penting menurutnya adalah, saat akan membuat aplikasi, terlebih dahulu tentukan target pasarnya.

"Punya ide? Jangan buru-buru langsung coding! Kalau cuma hobi nggak apa-apa, tapi kalau buat dijual jangan dulu. Saya sudah ketemu banyak orang, yang lebih penting itu market insight. Aplikasi ini buat siapa, sih?" ujarnya memberi saran.

Pertimbangan lain yang menurutnya juga tak kalah penting adalah product management. Pembuat aplikasi harus memikirkan produk ini mau dibawa ke mana, akan bekerjasama dengan siapa, dan bagaimana sistem pengembangan atau cara memperluas pasarnya.

(rns/rou)

Berita Terkait