Program SISI 2025 Telkomsel Lahirkan 3 Film Terbaik Anak Bangsa
Hide Ads

Program SISI 2025 Telkomsel Lahirkan 3 Film Terbaik Anak Bangsa

sls - detikInet
Senin, 24 Nov 2025 21:27 WIB
Program SISI 2025 Telkomsel
Jakarta -

Telkomsel melalui MAXStream Studios kembali menggelar kompetisi film pendek 'Secinta Itu Sama Indonesia' (SISI) 2025 sebagai wadah bagi sineas muda berkarya. Program ini menjadi program lanjutan dari tahun sebelumnya, 'Secinta Itu Sama Sinema' (SISS), sekaligus mendorong eksplorasi kreativitas bertema kecintaan terhadap Indonesia.

Dengan mengusung tema 'Kecintaan Terhadap Indonesia', SISI 2025 mengajak para sineas muda untuk mengeksplorasi kisah, nilai, dan keberagaman Indonesia melalui film pendek dengan ruang interpretasi sesuai perspektif masing-masing. Program ini menegaskan bahwa di tengah transformasi digital, cinta terhadap Tanah Air dapat dihadirkan melalui cerita dan karya yang menginspirasi.

General Manager Digital Content Creation and Community Telkomsel Anto M. C. Sihombing yang hadir mewakili Vice President Digital Lifestyle Telkomsel menjelaskan bahwa kehadiran SISI 2025 bertujuan untuk memperluas ruang inklusif bagi sineas muda sekaligus meneruskan capaian ajang tahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai rumah produksi konten orisinal milik Telkomsel, MAXStream Studios melalui program 'Secinta Itu Sama Indonesia' berkomitmen untuk memberikan ruang yang inklusif bagi sineas muda untuk mengekspresikan kreativitas dan kecintaan mereka terhadap Indonesia. Keberhasilan tahun lalu juga menjadi bukti bahwa talenta Indonesia mampu bersinar di panggung global. Karena itu, kami akan terus mendukung lebih banyak lagi karya yang mencerminkan kekayaan budaya, keberagaman perspektif, dan energi kreatif anak bangsa," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (24/11/2025).

Senada, Juri SISI 2025 & Sutradara Indonesia Aco Tenriyagelli mengatakan kegiatan ini menjadi ruang penting bagi para sineas muda untuk mengekspresikan gagasan dan memperkuat ekosistem film pendek di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Program 'Secinta Itu Sama Indonesia' bukan hanya kompetisi film pendek, tetapi ruang dialog kreatif yang mempertemukan ide-ide segar dengan nilai-nilai kebudayaan kita. Dari ratusan proposal yang masuk, kami melihat keragaman ide dari teman-teman sineas yang mencoba merekam keragaman di sekitar kita dengan cara yang unik, menghibur, juga perenungan yang dalam. Yang harapannya membuka cara kita memandang Indonesia. Tiga karya terpilih ini adalah bukti bahwa kita tidak akan pernah kehabisan cerita yang berasal dari negara kita ini, dan tentunya filmmaker dengan cara pandang baru," jelasnya.

Tiga Karya Terbaik SISI 2025

Program SISI 2025 Telkomsel

Tahun ini, proses seleksi SISI 2025 berlangsung dari 18 Agustus hingga 10 September. Melalui proses kurasi yang komprehensif, tiga film dipilih untuk mendapatkan pendanaan produksi dan pendampingan, dengan penilaian yang menyoroti kreativitas, keunikan ide, serta kekuatan karakter dan cerita.

Film pertama, 'Hanya Ada Kedamaian di Balik Jendela Rumahku' (Sutradara: Ayesha Alma Almera; Produser: Sohfy Pratiwi; Penulis: Alex Suhendra dan Ayesha Alma Almera), mengisahkan tentang Dunya, seorang penghuni kontrakan yang terusik oleh bau pesing dari lomba burung di lingkungan tempat tinggalnya. Dalam usahanya mencari ketenangan, ia menaruh sesajen palsu di bawah jendela demi menghentikan gangguan itu. Namun, tipuannya justru membuat jendela tersebut dianggap keramat oleh warga. Situasi berubah semakin kompleks ketika seorang perempuan misterius datang mencari anaknya, membawa Dunya ke dalam kisah yang jauh lebih gelap dari yang ia bayangkan.

Film kedua, 'Yuck and Yum!' (Sutradara: Kurnia Alexander; Produser: Eliza Cheisa; Penulis: Kurnia Alexander), menyoroti pengalaman Ayu, seorang buruh Jawa yang mengalami kecelakaan kerja pada pabrik makanan milik perusahaan asing. Ia dipasangkan dengan Susan, aktris blasteran Indo-Belanda untuk membuat video wisata kuliner bersama. Dalam prosesnya, Ayu kerap mengalami microaggression yang memuncak menjadi ledakan emosi, membuatnya mengacaukan lokasi syuting sebagai bentuk perlawanan sekaligus upaya merebut kembali narasi tentang dirinya.

Sementara itu, 'The Lost Forest' (Sutradara: Mizam Fadilah Ananda; Produser: Rohil Fidiawan M dan Wisnu Dwi Prasetyo; Penulis: Mizam Fadilah Ananda dan Wisnu Dwi Prasetyo) mengikuti perjalanan Uli, anak berusia tujuh tahun yang menjalani ritual kedewasaan dengan bertahan hidup sendiri di hutan karst Kalimantan. Keyakinannya pada dongeng leluhur mulanya menjadi pegangan, namun goyah ketika ia menemukan kerusakan hutan serta jejak manusia modern. Uli pun memandang mesin pemotong kayu sebagai 'roh baru' yang mengancam tradisi komunitasnya.

Ketiga film tersebut nantinya akan tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 pada 30 November 2025 mendatang. JAFF yang digelar dari 29 November-6 Desember sendiri memasuki edisi ke-20 dengan tema 'Transfiguration' dengan menghadirkan 227 film dari 43 negara.

Sebagai informasi, peluncuran SISI 2025 juga menjadi kelanjutan dari kesuksesan SISS 2024. MAXStream Studios sebagai production house telah memproduksi 140 judul konten film dan series yang tayang di berbagai platform.

Tahun lalu, sejumlah film yang lahir dari SISS menembus berbagai festival nasional dan internasional, di antaranya:

  1. Little Rebels Cinema Club (karya Khozy Rizal), meraih penghargaan:

    a. Crystal Bear dalam kategori Best Short Film - Generation Kplus Children's Jury di Festival Film Internasional Berlin 2025 (Berlinale).

    b. Best Live Action Short Award - Raindance Film Festival 2025, UK.

    c. UNICEF Teens Award - Lago Film Fest 2025, Italy.

    d. Best Short Live Action Award - 31st Kyoto International Children's Film Festival, Japan.

    e. Audience Award - VicoliCorti 2025, Italy.

    f. Best Narrative Short Award - Dili International Film Festival, 2025 Timor-Leste

    g. Best Film in the Kiddo International Competition - 48th Drama International Short Film Festival, Greece

  2. Film Wajib Tonton Sebelum Mati (karya Razny Mahardhika), tayang di:

    a. FSAI (Festival Sinema Australia - Indonesia) 2025, Australia.

    b. 11th FLY Film Festival 2025 in Busan, Korea.

    c. 26th Calgary International Film Festival 2025, Alberta.

    d. 100% Manusia Film Festival, Indonesia.

  3. Final Draft (karya Hannan Cinthya), tayang di PopCon International Film Festival 2025.

Ikuti perjalanan ketiga karya tersebut dan nantikan tayangan eksklusifnya di maxstream.tv! Informasi lebih lengkap mengenai program SISI 2025 dapat diakses melalui laman tsel.id/SISI.

(Telkomsel/sls)
Berita Terkait