Bekerjasama dengan Telkom, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus memperbanyak titik-titik hotspot di berbagai tempat. Saat ini Banyuwangi memiliki 15 ribu titik WiFi yang tersebar di taman-taman terbuka, sekolah, puskesmas, kantor pemerintahan hingga tempat ibadah seperti mesjid, gereja dan pura.
"Data Telkom triwulan pertama 2015, jumlah rata-rata pengakses WiFi Telkom per bulan di Banyuwangi meningkat 132% dibandingkan tahun lalu," kata Agustinus Suko, Kasi TI Dishub Kominfo Banyuwangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Infrastruktur TIK berada di urutan lima besar fokus pembangunan Banyuwangi, selain infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara," tambah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Banyuwangi Agus Siswanto.
Koneksi internet memang benar-benar dimanfaatkan. Penggunaan WiFi paling banyak di lingkungan sekolah dan pemerintahan. Akses ini mempercepat pelayanan publik dan kebutuhan warga.
"Kadang malah gak perlu ke kampus buat akses WiFi, ngerjain tugas kampus. Kencang WiFi-nya 100 Mbps. Download film sekitar 2 GB bisa. Jadi nongkrong-nongkrong, sambil browsing download," kata mahasiswa sekaligus relawan TIK Bakhtiar Kusumahadi.
Penerapan TIK di Pemkab Banyuwangi sendiri telah menghubungkan jaringan internet dan intranet yang menghubungkan kelurahan, kecamatan dan dinas terkait.
Di layanan publik misalnya, ada program bayi lahir pulang bawa akta kelahiran. Ada sekitar 45 puskesmas dan 10 rumah sakit yang melayani program ini dan semua prosesnya gratis.
Di bidang ekonomi, Pemkab Banyuwangi menerapkan SMS Gateway dan instrumen TIK lainnya untuk memberi stimulus bagi dunia usaha, sehingga investasi juga meningkat.
Di bidang pariwisata, selain aktif mendorong warganya memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan keindahan alam Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi juga membuat aplikasi Android untuk mempromosikan wisata daerah secara efektif.
Di sektor kesehatan, ada program Sistem Informasi Jaringan Elektronik Mendukung Pelayanan Optimal Kesehatan Banyuwangi untuk memudahkan pelayanan di rumah sakit. Ada juga 'One Call Service 118' untuk layanan ambulans gawat darurat.
(ash/ash)