Awas! Foto & Data Digital Berpotensi Musnah
Hide Ads

Awas! Foto & Data Digital Berpotensi Musnah

- detikInet
Rabu, 18 Feb 2015 10:06 WIB
Ilustrasi (gettyimages)
Jakarta -

Salah satu pionir internet yang sekarang menjabat Vice President Google, Vint Cerf, memperingatkan kalau data digital seperti foto yang disimpan saat ini, berpotensi musnah selamanya. Karena itu, ia menyarankan agar foto digital dicetak saja.

Vint mengatakan kalau inilah waktunya untuk melestarikan data yang tersimpan secara digital. Rupanya, Vint takut kalau abad ke 21 di masa depan akan hilang dari sejarah karena begitu banyaknya data hanya disimpan secara digital.

Menurut dia, generasi masa depan mungkin akan kesulitan memahami masyarakat sekarang. Soalnya, teknologi bergerak begitu cepatnya sehingga data-data lama mungkin tidak bisa terbaca.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbicara di sebuah konferensi di San Jose, California, Vint membandingkan kondisi itu dengan Dark Age atau zaman kegelapan yang pernah melanda Eropa. Sekitar abad kelima dan abad kedelapan, hanya sedikit sejarah Inggris yang diketahui, bersamaan dengan runtuhnya imperium Roma.

"Jika kita tak menemukan solusi, abad ke 21 kita ini akan menjadi lubang hitam informasi. Generasi masa depan akan bertanya-tanya tentang kita namun mereka akan kesulitan mengetahui tentang kita," kata dia yang dikutip detikINET dari Telegraph, Jumat (18/2/2015).

"Kita mendigitalisasi semua hal karena kita mengira kita akan melestarikannya, tapi apa yang tidak kita mengerti adalah, kecuali kita mengambil langkah yang lain, versi digital itu mungkin lebih buruk dari artefak yang kita simpan," kata dia.

"Kita mungkin akan kehilangan sejarah kita. Jika Anda ingin melihat apa yang ada di web pada tahun 1994, Anda akan kesulitan melakukannya. Banyak hal yang hilang," lanjutnya.

"Kita tentu tak ingin kehidupan digital kita musnah. Jika kita ingin melestarikannya dengan cara yang sama seperti kita memelihara buku, kita perlu memastikan obyek digital yang kita ciptakan bisa diakses sampai jauh di masa depan," paparnya.

Ia menambahkan kalau ada masalah besar besar untuk menjalankan software dalam waktu yang begitu lama. Ada masalah untuk menciptakan sebuah cara agar format digital bisa diakses sampai ribuan tahun.

Untuk saat ini, dia menyarankan untuk mencetak dokumen yang penting seperti foto-foto keluarga untuk menghindari kemungkinan musnah terkait sistem operasi yang sudah usang.

"Kita memiliki format fotografi digital yang beragam dan format itu membutuhkan software untuk merender obyek dengan benar. Terkadang, standar yang kita pakai untuk memproduksi obyek itu lenyap digantikan alternatif lain, jadi software yang ditujukan untuk render gambar tak bisa melakukannya untuk format lama, sehingga gambar tak terlihat lagi," jelasnya.

"Jika foto-foto itu sungguh berharga bagi Anda, menciptakan versi fisiknya adalah ide yang bagus. Cetaklah saja," demikian sarannya.

(fyk/ash)
Berita Terkait