Canon 70D: Paket Komplet dalam Genggaman, Tapi...
Hide Ads

Review Produk

Canon 70D: Paket Komplet dalam Genggaman, Tapi...

- detikInet
Rabu, 08 Okt 2014 19:10 WIB
Canon 70D: Paket Komplet dalam Genggaman, Tapi...
Canon 70D (enchetjin)
Jakarta -

Sekitar enam tahun yang lalu, sehari-hari saya mengunakan Canon 40D untuk bekerja selama kurang lebih selama dua tahun. Saya menyukainya karena kinerjanya yang cepat, kualitas warna dan fisiknya yang kokoh.

Waktu telah berlalu dan kini 40D sudah diperbaharui beberapa kali, dari 50D, 60D, dan yang saat ini saya uji adalah Canon 70D. Banyak perubahan dalam desain dan peningkatan teknologi dari Canon EOS 40D ke 70D.

Kini, Canon 70D memiliki image sensor 20 MP dengan prosesor DIGIC 5+ yang cepat, dan kinerja foto berturut-turutnya mencapai 7 foto per detik. Sistem autofokusnya diwariskan dari kamera yang kelasnya lebih canggih yaitu 7D. Sistem 19 titik autofokus untuk yang cepat cocok untuk foto aksi, satwa dan olahraga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menerima warisan teknologi dari kamera sebelumnya, 70D merupakan kamera pertama Canon yang memiliki teknologi Dual Pixel Autofokus, yang memungkinkan kecepatan autofokus yang cepat dan tidak hunting (mencari fokus bolak-balik) saat live view (komposisi di layar monitor kamera) dan saat merekam video. Layar 70D juga sudah touchscreen, sehingga fleksibel untuk memotret dengan sudut yang tidak biasa (low dan high angle).

Canon EOS 70D dirancang untuk fotografer serius/semi-pro, dari fisiknya terlihat agak besar, dipenuhi oleh tombol-tombol, roda kendali dan tuas untuk memudahkan dan mempercepat untuk mengganti setting di lapangan. Juga ada layar LCD tambahan di bagian atas kamera untuk memudahkan melihat setting dan menghemat baterai.

Kesan pertama saya saat menggenggam kamera ini adalah ukurannya tidak terlalu besar, dan juga tidak terlalu berat. Bodi kamera yang sekitar 750 gram memang tidak ringan, tapi terasa mantap di tangan dan tripod.

Sayangnya, seperti Canon 60D, bahan casing kamera ini dari polycarbonate resin (sejenis plastik keras) yang terasa kurang tangguh dibandingkan dengan kamera pendahulunya seperti 40D, 50D atau 7D yang bahannya dari logam magnesium alloy. Meskipun hal ini bisa saya maklumi karena ini adalah salah satu upaya Canon demi menekan berat kamera dan supaya harganya lebih terjangkau.

2. Kualitas Gambar

Canon 70D mampu menghasilkan foto yang detail jika mengunakan lensa yang berkualitas tinggi dan pencahayaan yang baik. Dalam kesempatan pengujian, saya sempat mengunakan Canon 70D dan lensa Canon EF 100mm f/2.8 Macro. Hasil gambarnya tajam dan sangat baik.

Kit lens yang disediakan yaitu 18-55mm IS STM dan 18-135mm IS STM yang dipaketkan memang bukan yang tertajam, tapi cukup tajam untuk berbagai kondisi. Kedua lensa kit memiliki motor fokus STM (stepper motor) yang memungkinkan autofokus yang mulus dan tidak berisik saat memotret atau merekam video. Saat dipasang dengan lensa kit 18-55mm berat total kamera dan lensa menjadi hampir 1 kg, dan saat dipasang dengan 18-135mm IS STM, berat total menjadi sekitar 1,25 kg.

Untuk kondisi low light/malam, ISO tinggi biasanya diandalkan untuk memotret. Noise muncul sedikit di ISO 400, dan cukup bisa diterima sampai ISO 1600. di ISO 3200 noise cukup banyak dan mengurangi banyak detail foto.

 

Berikut beberapa hasil jepretan Canon 70D:

Portrait high key.

Portrait high key crop.

Portrait low key.

Portrait low key crop.

Uji ISO.

Uji ISO crop 100 vs 1600.


Talent: Intan Alexa.

3. Video & WiFi

Sejak beberapa tahun yang lalu, semakin banyak kamera digital yang memiliki banyak fitur untuk merekam video. Canon 70D merupakan salah satu kamera DSLR yang sangat bagus untuk video karena adanya fitur dual pixel AF, yang membuat autofokus menjadi cepat (sekitar dua kali lebih cepat dari 650D/700D dalam mengikuti subjek yang bergerak maupun tidak).

Selain itu kombinasi lensa kit STM (stepper motor) membuat transisi fokus menjadi lebih mulus dan tidak berisik.

Fitur WiFi pada 70D memungkinkan kita untuk mengirimkan file foto ke alat elektronik lain seperti ponsel. Jika memotret dengan file RAW, file akan otomatis dikompres menjadi format JPG dan ukuran maksimumnya juga jadi lebih kecil, yaitu sekitar 350-400 KB dan rata-rata lebar gambarnya beresolusi kurang lebih 1910 x 1080 pixel. Cukup bagus untuk media sosial atau ditampilkan di layar monitor.

Kita pun dapat mengunakan ponsel sebagai remote untuk mengendalikan fungsi exposure kamera (shutter, aperture, ISO) dan memotret dengan ponsel tanpa menyentuh kamera.

Termasuk untuk mengunggah gambar ke media sosial via internet. Dengan fitur ini 70D juga bisa menghubungkan diri ke printer yang memiliki fungsi WiFi dan langsung bisa menginstruksikan printer untuk mencetak foto.

4. Kesimpulan

Dibandingkan dengan kamera DSLR pemula, 70D memiliki menu yang lebih lengkap dan banyak hal yang bisa dikustomisasi sesuai keinginan.

Misalnya ada mode C (Custom), yang mana pengguna bisa merekam setting yang disering digunakan. Lalu banyak tombol yang bisa diprogram di-custom function, termasuk fungsi autofokusnya.

Penggemar fotografer aksi tentu akan sangat menyukai hal ini karena bisa mengatur setelan yang paling pas untuk berbagai situasi yang dihadapi di lapangan.

Fotografer yang saat ini mengunakan 60D atau 7D Mark 1 mungkin tidak begitu tertarik dengan 70D karena peningkatan di kualitas gambar tidak signifikan, tapi fotografer yang kadang-kadang atau sering merekam video klip mungkin akan sangat menyukai Canon 70D dan lensa STM yang autofokusnya sangat mulus saat merekam video.

Seperti seri sebelumnya, kamera Canon dua digit ini diciptakan untuk memuaskan fotografer amatir serius dan semi profesional. Meski tidak sempurna dan tidak ada peningkatan yang berarti dalam kualitas gambar, 70D menyenangkan untuk digunakan, kaya fitur dan kinerjanya sangat cepat. Harganya juga tidak terlalu tinggi.

Menurut saya, kamera ini sudah cukup untuk kebutuhan amatir dan semi-profesional. Untuk pemula atau yang ingin kamera yang ringan untuk traveling atau hiking misalnya, kamera ini kurang begitu cocok. Mungkin kamera berukuran lebih kecil dan ringan seperti Canon 700D dan Canon 100D lebih memenuhi kebutuhan tersebut.

Apa yang saya sukai dari Canon 70D:
1. Ukuran tidak terlalu berat, tidak terlalu kecil, seimbang saat dipasang dengan lensa panjang
2. Ada layar tambahan di bagian atas kamera
3. Sistem autofokus yang canggih baik saat live view atau mengunakan jendela bidik
4. Layar LCD touchscreen, touch focus yang cepat untuk kategori kamera DSLR
5. Banyak pilihan kustomisasi setting dan menu
6. Tombol cukup lengkap
7. Buffer continuous cukup baik, sekitar 20 foto untuk file RAW
8. Kinerja sangat cepat (foto berturut-turut) dan kecepatan operasi secara umum.
9. Layar LCD bisa diputar kesegala arah
10. Lensa STM yang dipaketkan cukup baik. Mulus dan tidak berisik saat autofokus
11. Banyak pilihan lensa Canon yang tersedia.
12. Kapasitas baterai cukup besar
13. Bisa proses file RAW di dalam kamera
14. Auto ISO bisa diprogram min-maksnya juga min shutter speednya

Kekurangan Canon 70D
1. Noise cukup banyak di ISO 3200 ke atas
2. Casing dari polycarbonate resin bukan magnesium alloy
3. Roda dial relatif kecil dibandingkan 60D atau 7D
4. Tidak ada tombol langsung untuk mengganti WB (White Balance)

Spesifikasi kamera

  •     20 MP APS-C CMOS sensor
  •     ISO 100-25600
  •     kecepatan 7 foto per detik
  •     Video Full HD 30/24 fps
  •     Satu lobang untuk SD card
  •     Wifi
  •     Shutter max 1/8000 detik
  •     Berat : 755 gram dengan baterai dan memory card
  •     Dimensi 139.0 x 104.3 x 78.5 mm

 

Mau konsultasi berbagai hal seputar fotografi? Kirim saja pertanyaan ke Klinik IT detikINET di link berikut.

Yuk, belajar fotografi, editing dan ikut tur fotografi dengan infofotografi.com

Halaman 2 dari 4
(ash/ash)