Lapak Online pun Diganggu 'Preman'
Hide Ads

Ngabubur-IT

Lapak Online pun Diganggu 'Preman'

- detikInet
Selasa, 15 Jul 2014 13:41 WIB
Peserta Ngabubur-IT di Malang (widuri/ictwatch)
Malang - Tak cuma toko-toko di pinggir jalan yang kerap dimintai jatah oleh preman. Di internet pun 'preman' suka berkeliaran dan mengganggu pemilik lapak online.

Nah, isu inilah yang diungkapkan oleh Irwin Day dari Nawal dalam salah satu sesi Ngabubur-IT Roadshow Internet Sehat di kota Malang.

Menurut Irwin, 'preman' online yang dimaksud di sini adalah terkait berbagai ancaman cyber. Mulai dari malware, phising dan scam yang bisa jadi penghambat bisnis di internet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibaratnya ini seperti jualan di toko tapi banyak preman yang mengganggu jalannya usaha," ujarnya.

Kota Malang sendiri merupakan destinasi keempat dari rangkaian agenda Ngabubur-IT Roadshow Internet Sehat tahun ini, setelah Kendari, Ternate dan Banyumas.
 
Bekerjasama dengan komunitas BloggerNgalam, acara diskusi santai ini diselenggarakan di Ruang H, STIE Malangkucecwara.

Ngabubur-IT Internet tahun ini pun masih menggandeng detikINET serta didukung oleh Google Indonesia, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Yayasan Nawala Nusantara, Relawan TIK, Komunitas Blogger, dan Safenet.

Ngabubur-IT di Malang dibuka oleh Alvian Burhanuddin dari Komunitas BloggerNgalam. Diskusi kali ini bertema 'Peran Internet untuk Perkembangan Ekonomi' yang dimoreratori oleh Fuad Hasan dari BloggerNgalam.

Dalam diskusi ini turut menghadirkan Indriyatno Banyumurti mewakili ICT Watch, Irwin Day dari Nawala, Faiz Fairuz yang merupakan owner dari Toast Story Café, praktisi bisnis online, Dr. Hanif Mauludin, SE., M.Si. merupakan dosen STIE Malangkucecwara dan Atfiah El Zamzami sebagai perwakilan dari Dinas Koperasi dan UMKM Malang.

Paparan dari Indriyatno Banyumurti memberikan gambaran besar tentang pemanfaatan internet secara lebih produktif dan perilaku pengguna internet sekarang.

Indriyatno juga memberikan gambaran tentang perilaku konsumen pengguna internet di Indonesia, serta contoh cerita sukses para pelaku bisnis via internet di antaranya: Keripik Maicih, Harry van Jogja, dan Teh Blontea Solo.

Penggunaan internet dan sosial media dikatakan lebih sebagai media untuk mempromosikan produk dan menjalin komunikasi dengan konsumen dan calon konsumen.

Sebelum beralih dari bisnis konvensional menuju bisnis online ada beberapa kemampuan yang dibutuhkan antara lain: browsing dan searching, email, menulis dan foto, serta memiliki blog/website.

Faiz Fairuz sebagai praktisi bisnis online membawakan materi diskusinya yang berjudul UKM Go Online. Faiz memberikan tips dan trick praktis bagi para peserta yang siap terjun ke bisnis online.

Mulai dari menentukan produk, mempromosikannya, hingga pemasarannya. Karena Faiz pun sudah banyak mencoba berbisnis banyak produk ketika akhirnya memutuskan untuk menjatuhkan pilihan pada produk roti.

Dr. Hanif Mauludin, SE., M.Si. yang merupakan dosen di STIE Malangkucecwara ini memulai materinya dengan membahas sejarah perkembangan ekonomi di Indonesia.

Dari Ekonomi Pertanian menjadi Ekonomi Industri yang kemudian sekarang beralih ke Ekonomi Informasi (Pengetahuan dan Kreativitas). Bahkan Dr. Hanif pun juga merupakan pelaku bisnis online di sela-sela kesibukannya menjadi dosen.

Atfiah El Zamzami menuturkan bahwa Dinas Koperasi dan UMKM di Malang sudah sangat mendukung promosi dan pemasaran produk-produk kota Malang dan dapat dilihat di dinkop.malangkab.go.id.

Bahkan Dinas Koperasi juga bekerjasama dengan pihak Telkom dalam penyelenggaraan kelas-kelas pelatihan bisnis online ini. Para peserta diminta untuk proaktif mendaftarkan diri atau komunitasnya ke Dinas Koperasi untuk mengikuti kelas-kelas yang diadakan bersama Telkom.

(ash/rns)
Berita Terkait