Jaring laba-laba membentuk zigzag ternyata memiliki pesan rahasia yang ingin disampaikan. Dari penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLOS One, terungkap bahwa jaring tersebut bukan sekadar ornamen semata.
Penelitian itu menunjukkan dekorasi tersebut dapat berfungsi secara fungsional dalam membantu laba-laba mendeteksi getaran mangsa yang terjerat dari lebih banyak titik deteksi di seluruh jaringnya. Teori-teori sebelumnya berpendapat bahwa tujuan stabilimenta tersebut terkait pengaturan suhu, pengumpulan air, atau mungkin sebagai alat pertahanan untuk mencegah predator sekaligus memikat serangga.
Untuk melakukannya, mereka mengamati jaring laba-laba Argiope bruennichi untuk mengamati bagaimana mereka membangun stabilimenta. Mereka kemudian menjalankan simulasi numerik untuk mengeksplorasi bagaimana geometri dekorasi sutra tersebut dapat mengubah getaran dalam jaring dan titik deteksi di mana laba-laba mungkin dapat merasakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil menunjukkan bahwa stabilimentum mengubah vibrasi atau getaran tergantung dari bentuk atau posisinya. Misalnya, jaring yang tegak lurus dengan permukaan benang tengah menyebabkan penundaan minor, sementara yang searah memungkinkan getaran terdeteksi dari sebagian besar jaring.
"Studi ini mengungkapkan bahwa stabilimentum dekoratif pada jaring Argiope bruennichi lebih dari sekadar ornamen, karena secara halus mengubah cara getaran tertentu merambat melalui jaring," ujar tim ilmuwan dalam sebuah pernyataan.
"Dengan menggabungkan observasi lapangan dan simulasi, penelitian ini membahas peran mekanis untuk stabilisasi dan menginspirasi desain material yang terinspirasi oleh bio dengan sifat elastis yang dapat disesuaikan," lanjutnya.
Dapat dianalogikan, dekorasi jaring itu adalah bel tambahan untuk mengingatkan kita apabila ada tamu yang berkunjung ke rumah. Kendati demikian, masih banyak hal yang belum diketahui dari fungsi stabilimenta.
"Pesan yang dapat dipetik adalah bahwa stabilimentum memang memengaruhi perambatan getaran dalam jaring laba-laba, tetapi efeknya jauh lebih rumit daripada yang diperkirakan dan perlu diselidiki lebih lanjut," ujar penulis studi Gabriele Greco dari University of Agricultural Sciences Uppsala.
"Geometri jaring laba-laba yang rumit telah lama menginspirasi desain metamaterial hierarkis, yang dihargai karena sifat akustiknya yang unik. Stabilimentum, khususnya, menunjukkan bagaimana struktur sutra dekoratif dapat secara aktif memperluas sensitivitas jaring terhadap jenis getaran tertentu (yaitu getaran yang bersinggungan dengan spiral)," tutupnya. Demikian melansir IFL Science, Jumat (31/10/2025).
(ask/fay)








































.webp)













 
             
             
  
  
  
  
  
  
 