Demikian kira-kira salah satu contoh implementasi smart city yang digambarkan penggiat smart city dari Institut Teknologi bandung (ITB) Suhono Harso Supangkat.
"Misalnya ada tempat yang kotor, terdeteksi sensor kekotoran. Kemudian ada vacum cleaner datang sendiri membersihkan. Jadi seperti itu, machine to machine, komunikasi antara sensor yang satu dengan actuator untuk menjalankan peran seperti itu," ujarnya memberi contoh lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakui pria berkacamata ini, masih terlalu jauh jika membicarakan elemen machine to machine. Namun setidaknya, ketika smart city diimplementasikan di Indonesia, warga sebuah kota bisa mendapat akses informasi lebih cepat untuk menunjang aktvitas sehari-hari mereka.
Misalnya saja, warga sebuah kota bisa memantau kondisi kemacetan jalan, kondisi cuaca, ketersediaan tempat parkir, rekomendasi rute alternatif dan lain-lain. Seluruh informasi diperoleh secara real-time dan mudah.
Nah, semua informasi ini tentu saja dikumpulkan dari sensor pintar terintegrasi yang terpasang di setiap sudut kota. Data ini dianalisa dengan aplikasi cerdas, lantas disajikan melalui aplikasi yang bisa diakses melalui beragam gadget.
(rns/ash)