Pengamat social media Nukman Luthfie berpendapat, sebuah akun Twitter akan banyak di-follow karena kontennya menarik dan terus menerus di-update. Dengan rajin ngetweet--jika isinya menarik, tweet tersebut akan di-retweet dan memperkaya jumlah follower.
"Begitu juga sebaliknya, jika jumlah follower semakin banyak apalagi lebih dari 1.000, tweet kita per harinya pun dengan sendirinya akan naik," kata Nukman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi yang saya dapat itu saya bagi ke follower. Biasanya, tweet yang sifatnya humanis, yang menyinggung kehidupan sehari-hari itu akan cepat direspons," papar pria yang juga dikenal sebagai Online Strategist ini.
Nah, bagi para pemilik brand yang melakukan kegiatan marketing di social media seperti Twitter, Nukman mengingatkan agar tidak terjebak dengan banyaknya jumlah follower atau fans di Facebook.
"Jumlah folower ini harus didapat dengan cara yang natural. Tidak sekedar mengumpulkan orang," kata Nukman.
Mengejar jumlah follower atau fans tanpa tahu tujuan hanya akan membuat brand tersebut terjebak mengejar target semu karena tidak tahu memanfaatkan potensi para follower dan fans itu sendiri. Untuk kepentingan ini, pemilik brand lebih penting untuk memahami apa yang diinginkan para follower dan menjaga mereka agar tetap loyal.
(rns/rou)