
-
01 Hujan Meteor Tertua Mampir Indonesia, Ini Fakta Menariknya
-
02 FotoINET Ponsel Hitam Putih yang Pernah Bikin Penggunanya Bangga
-
03 Dilarang Pakai Teknologi AS, Bos ZTE Takut Koma
-
04 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
05 FotoINET Bikin Ngakak, Ketika Mr. Bean Jadi Korban Photoshop
-
06 Papan Tulis Samsung Ini Harganya Rp 52 Juta
-
07 FotoINET Potret Menawan Wanita Ukraina yang Dinikahi Pria China
-
08 Gegap Gempita Selamat Hari Kartini di Medsos
-
09 Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
-
10 Casing Ponselnya Dituding Berbahaya, Ini Tanggapan Xiaomi
- SELENGKAPNYA
-
01 Tergiur iPhone X Murah di OLX, Karyawati ini Tertipu Belasan Juta
-
02 Pelanggan Kena Tipu Beli iPhone X, Ini Tanggapan OLX
-
03 Xiaomi: Redmi Note 5 Setara Samsung S9
-
04 Dikritik Soal Prosesor V9, Ini Tanggapan Vivo
-
05 5 Jam Dicecar DPR, Facebook Jadi Diblokir di Indonesia?
-
06 Hasil Studi: Bitcoin Halal Sesuai Syariat Islam
-
07 Keluh Kesah Netizen Peserta UN yang Mengundang Tawa
-
08 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
09 Siap-siap 5G, Pemerintah Sediakan Tiga Opsi Frekuensi
-
10 Hampir Dua Minggu Menkominfo 'Dicuekin' Facebook
Jumat, 17 Mar 2017 15:21 WIB
Hacker Yahoo Manfaatkan Kecerobohan Karyawan

Jakarta - Peretasan Yahoo yang mengakibatkan dicurinya 500 juta akun pengguna ternyata disebabkan oleh kecerobohan karyawannya. Dia menjadi korban teknik phishing yang digunakan oleh si hacker.
Hal ini diungkap oleh Federal Bureau Investigation (FBI). Menurut FBI, si hacker menggunakan teknik social engineering ke seorang karyawan Yahoo yang mempunyai akses cukup tinggi ke dalam jaringan perusahaan, sehingga si hacker bisa menjebol sistem tersebut.
Dalam sebuah wawancara, agen FBI bernama Malcolm Palmore menyebutkan, si hacker hanya menggunakan email 'spear phishing' untuk mencuri informasi rahasia milik karyawan Yahoo. Metode spear phishing sendiri mempunyai banyak cara untuk menipu korban sampai akhirnya mau memberikan data-data personalnya.
Metode serupa juga digunakan dalam kasus yang menimpa manajer kampanye Hillary Clinton John Podesta. Dalam kasus tersebut, kecerobohan Podesta berakibat pada bocornya email-email pribadinya ke publik, demikian dilansir dari Business Insider, Jumat (17/3/2017).
Sebelumnya diberitakan, Departemen Hukum AS mendakwa dua orang agen intelijen Rusia dan dua orang hacker terkait kasus peretasan Yahoo pada 2014, yang mengakibatkan bocornya 500 juta akun pengguna Yahoo.
Dalam dokumen dakwaan tersebut, Departemen Hukum AS menyebut dua orang agen Rusia itu -- Dmitry Dokuchaev dan Igor Sushchin -- melindungi, mengarahkan, memfasilitasi dan membayar dua orang hacker untuk menjebol jaringan Yahoo.
Serangan ini disebut terpisah dari peretasan lain yang terjadi pada 2013, di mana pada peretasan itu ada 1 miliar akun Yahoo yang diretas dan sampai saat ini belum terungkap siapa yang bertanggung jawab atas peretasan itu. (rns/rns)
Hal ini diungkap oleh Federal Bureau Investigation (FBI). Menurut FBI, si hacker menggunakan teknik social engineering ke seorang karyawan Yahoo yang mempunyai akses cukup tinggi ke dalam jaringan perusahaan, sehingga si hacker bisa menjebol sistem tersebut.
Dalam sebuah wawancara, agen FBI bernama Malcolm Palmore menyebutkan, si hacker hanya menggunakan email 'spear phishing' untuk mencuri informasi rahasia milik karyawan Yahoo. Metode spear phishing sendiri mempunyai banyak cara untuk menipu korban sampai akhirnya mau memberikan data-data personalnya.
Metode serupa juga digunakan dalam kasus yang menimpa manajer kampanye Hillary Clinton John Podesta. Dalam kasus tersebut, kecerobohan Podesta berakibat pada bocornya email-email pribadinya ke publik, demikian dilansir dari Business Insider, Jumat (17/3/2017).
Sebelumnya diberitakan, Departemen Hukum AS mendakwa dua orang agen intelijen Rusia dan dua orang hacker terkait kasus peretasan Yahoo pada 2014, yang mengakibatkan bocornya 500 juta akun pengguna Yahoo.
Dalam dokumen dakwaan tersebut, Departemen Hukum AS menyebut dua orang agen Rusia itu -- Dmitry Dokuchaev dan Igor Sushchin -- melindungi, mengarahkan, memfasilitasi dan membayar dua orang hacker untuk menjebol jaringan Yahoo.
Serangan ini disebut terpisah dari peretasan lain yang terjadi pada 2013, di mana pada peretasan itu ada 1 miliar akun Yahoo yang diretas dan sampai saat ini belum terungkap siapa yang bertanggung jawab atas peretasan itu. (rns/rns)
Baca Juga
News Feed
-
FotoINET
Ponsel Hitam Putih yang Pernah Bikin Penggunanya Bangga
Sabtu, 21 Apr 2018 12:02 WIBSekitar tahun 1999 atau 2000-an, ponsel kebanyakan layarnya hitam putih. Beberapa seri jadi populer, termasuk di Indonesia, dan jadi kebanggaan pemiliknya. -
Gegap Gempita Selamat Hari Kartini di Medsos
Sabtu, 21 Apr 2018 11:09 WIBDalam perayaan hari Kartini, tagar #Kartini, #HariKartini, #HabisGelapTerbitlahTerang, #KartiniDay, serta topik 'Selamat Hari Kartini' menggema di linimasa. -
20Detik
Ucapan Selamat Hari Kartini Menggema di Twitter
Sabtu, 21 Apr 2018 10:45 WIBNetizen ramai-ramai memberikan ucapan Selamat Hari Kartini di media sosial. Ada yang serius sampai yang lucu. -
Dilarang Pakai Teknologi AS, Bos ZTE Takut Koma
Sabtu, 21 Apr 2018 10:34 WIBYimin mengakui perusahaannya memang membuat kesalahan, namun hukuman yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat terlampau berat. -
Papan Tulis Samsung Ini Harganya Rp 52 Juta
Sabtu, 21 Apr 2018 09:52 WIBPapan tulis digital milik Samsung yang dinamai Flip resmi dijual di Indonesia dan sejumlah negara lain. -
FotoINET
Bikin Ngakak, Ketika Mr. Bean Jadi Korban Photoshop
Sabtu, 21 Apr 2018 09:12 WIBKarakter Mr Bean yang diperankan Rowan Atkinson memang kocak. Berikut berbagai rekayasa Photoshop sosok satu ini yang bikin ngakak. -
Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
Sabtu, 21 Apr 2018 08:02 WIB"Terjadi penurunan order iPhone X dan masalah inventory di TSMC ini yang mencapai rekor tertinggi. Kenapa? Karena iPhone X itu sudah mati," katanya. -
FotoINET
Potret Menawan Wanita Ukraina yang Dinikahi Pria China
Sabtu, 21 Apr 2018 07:35 WIBPria China ini sempat viral karena menggaet istri jelita asal Ukraina. Dan ia pun sering menjadikan sang pasangan hidup sebagai obyek fotografi. -
Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
Sabtu, 21 Apr 2018 06:28 WIBUpaya EarthNow dalam menyediakan live streaming kualitas definisi tinggi untuk memantau Bumi didukung oleh sejumlah nama besar. -
Ini Cara SHARP Eksis di Dunia Digital
Jumat, 20 Apr 2018 22:10 WIBEra digital ini memberikan tantangan baru kepada semua pihak agar lebih terbuka terhadap teknologi.