Setelah sekian lama tertunda, layanan telepon nirkabel area terbatas itu akhir pekan lalu langsung hadir serentak di enam kota besar di Indonesia, yakni di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Banjarmasin.
Direktur dan Chief Corporate Affairs Mobile-8, Merza Fachys, mengatakan layanan FWA berbasis CDMA di pita 800 MHz tersebut hingga akhir 2008 nanti akan terus merambah hingga 20 kota. Kota-kota tersebut ada di area Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat happy karena akhirnya jadi juga meluncurkan Hepi sesuai komitmen kami pada pemerintah dalam modern licensing," ujarnya kepada detikINET di suatu kesempatan di Bandung. "Dan, kami yakin calon pelanggan kami juga akan happy karena tarif suara kami yang cuma Rp 1.000 per hari ke sesama pelanggan dan Rp 10 per SMS ke semua operator," imbuhnya dengan cepat.
Merza mengatakan, untuk mendapatkan tarif percakapan murah sehari penuh, pelanggan Hepi harus terlebih dahulu melakukan registrasi ke nomor singkat 2772. Program ini berlaku selama tiga bulan. "Setelah tiga bulan nanti, tarif kami akan lebih gila lagi. Yang penting pelanggan happy," klaimnya.
Dalam menggelar layanan Hepi, Mobile-8 tak memerlukan investasi baru yang cukup signifikan. "Kami masih memakai jaringan lama. Untuk BTS [base transceiver station] kami tetap pakai Samsung, sedangkan untuk IN [intelligent network] kami pakai Huawei," sebut Merza.
Mobile-8 sendiri menginvestasikan US$ 140 juta untuk mengembangkan jaringan seluler dan FWA miliknya. Saat ini, operator yang menempati empat kanal di pita frekuensi 800 MHz itu punya 1.300 BTS. Dari jumlah kanal yang dimiliki, satu di antaranya dialokasikan untuk Hepi. Sedangkan sisanya tetap untuk seluler Fren.
Mampukah Hepi bersaing dengan layanan FWA lainnya? Ayo langsung saja diskusikan di detikINET forum...
(rou/rou)