Menkomdigi Soal Satelit Nusantara Lima: Hubungkan Indonesia Tanpa Batas
Hide Ads

Menkomdigi Soal Satelit Nusantara Lima: Hubungkan Indonesia Tanpa Batas

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 12 Sep 2025 14:34 WIB
Menkomdigi Meutya Hafid
Menkomdigi Meutya Hafid. Foto: dok. Komdigi
Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan suksesnya peluncuran satelit Nusantara Lima (N5) dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, akan berdampak besar pada konektivitas di Indonesia.

Nusantara Lima berhasil mengangkasa setelah tertunda dalam tiga percobaan karena cuaca buruk. Namun pada akhirnya, satelit tersebut meluncur menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX pada Kamis, 11 September 2025, atau Jumat (12/9/2025) pukul 08.56 WIB.

"Satelit Nusantara Lima adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia tanpa batas. Internet cepat bukan hanya soal teknologi, tapi soal kesempatan yang sama," ujar Meutya, Jumat (12/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak-anak di Maluku dan Papua akan punya akses belajar yang sama dengan anak-anak di Jakarta, pasien di pulau kecil bisa konsultasi dengan dokter terbaik, dan UMKM kita bisa bersaing di dunia digital. Inilah makna pemerataan digital yang sesungguhnya," ucapnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

Meutya mengungkapkan bahwa peluncuran N5 sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang sejak awal menekankan pentingnya kemandirian dan kedaulatan teknologi. Transformasi digital adalah program strategis agar seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat pembangunan secara merata.

Dengan kapasitas 160 Gbps, N5 menjadi satelit komunikasi terbesar di Asia Tenggara. Satelit ini akan menempati slot orbit strategis 113Β° Bujur Timur atau golden spot yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dan memperkuat konektivitas di kawasan timur.

Kehadiran satelit lokal ini akan membuka peluang lebih luas bagi pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, UMKM berbasis daring, hingga akses hiburan dan informasi bagi masyarakat di pelosok yang selama ini sulit terjangkau.

Disampaikan Meutya, pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan registrasi orbit, sekaligus menjaga kedaulatan nasional dalam pengelolaan satelit ini.

Sebagai informasi, Nusantara Lima akan dioperasikan oleh PT. Satelit Nusantara Lima (SNL), anak usaha PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Satelit tersebut dirancang dan diluncurkan melalui kerja sama global dengan Boeing Satellite Systems, Hughes Network Systems, dan SpaceX.

CEO PSN, Adi Rahman Adiwoso, mengungkapkan bahwa pihak Boeing selaku mitra peluncuran telah berhasil menerima sinyal dari satelit tersebut.

"Signal acquired. Artinya, sinyal satelit sudah diterima oleh Boeing. Komando bisa terima telemetri, so everything looks so far so good," ujar Adi saat di Rosen Center, Orlando.

Menurut Adi, satelit saat ini berada dalam kondisi terkontrol dengan baik. Telemetri yang diterima menunjukkan bahwa satelit sudah 'berbicara' dengan Bumi, menandakan komunikasi awal yang sukses.




(agt/fay)
Berita Terkait