Wamen Ekraf Soroti Peran Talenta Muda Ciptakan Solusi Nyata Manfaatkan AI
Hide Ads

Wamen Ekraf Soroti Peran Talenta Muda Ciptakan Solusi Nyata Manfaatkan AI

Kathleen Bong - detikInet
Kamis, 24 Jul 2025 19:47 WIB
Semesta AI
Foto: dok. Angga Laraspati/detikcom
Jakarta -

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menyampaikan di era digital yang serba cepat, Indonesia butuh lebih dari sekadar bonus demografi. Diperlukan laskar-laskar AI, yakni talenta muda yang mampu menciptakan solusi nyata lewat teknologi AI.

"Kita tidak punya banyak waktu. Di era digital sekarang, kita harus bergerak sangat cepat. Untungnya, dengan adanya AI dan kalian semua di sini, negara ini bisa maju dengan sangat cepat," kata Irene dalam keynote speech-nya di acara Kick Off Semesta AI 2025 Lintasarta di Gedung Arcadia, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Berbicara di depan puluhan startup peserta Semesta AI, Irene menyoroti pentingnya pembangunan talenta sebagai elemen kunci ekosistem AI nasional. Ia menyebut, tanpa talenta, teknologi secanggih apa pun tidak akan memberi dampak signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang perlu kita siapkan sekarang? Laskarnya dulu. Karena tanpa talenta, AI tidak ada apa-apanya," tegasnya.

Di tengah kekhawatiran banyak orang bahwa AI akan menggantikan manusia, Irene justru menyatakan sebaliknya. Menurutnya, AI tak akan pernah mampu menggantikan manusia Indonesia yang memiliki hati dan kreativitas luar biasa.

ADVERTISEMENT

"AI itu garbage in, garbage out. Tapi, manusia punya hati. Indonesia punya sumber kreativitas yang luar biasa. Dengan itu, kita punya kuasa untuk membentuk arah AI ke depan," ujar Irene.

Semesta AISemesta AI Foto: dok. Angga Laraspati/detikcom

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa generasi muda Indonesia bukan sekadar pengguna teknologi, melainkan agen perubahan yang punya peran penting dalam mewujudkan AI yang berdampak.

"Kita enggak cuma punya bonus demografi, tapi ada bonus laskar AI. Kalau kita infuse dengan AI, kita bisa punya satu miliar sumber daya produktif tergantung seberapa cepat kita menyelesaikan masalah," jelasnya.

Dalam pesannya kepada para startup yang telah mengembangkan solusi AI, Irene mengingatkan agar mereka tidak terjebak dalam jargon teknis atau pitch yang terlalu muluk. Ia mendorong startup untuk menciptakan solusi yang benar-benar menyelesaikan masalah nyata.

"Jangan bikin solusi buat masalah yang enggak ada. Jangan pitch pakai istilah besar yang orang awam tidak paham. Fokus ke dampak. Ciptakan produk yang menyelesaikan masalah," katanya.

Menurutnya, ekonomi kreatif menjadi mesin pertumbuhan baru karena tak lekang waktu. Oleh karena itu, peran startup dan inovator AI sangat dibutuhkan untuk mempercepat transformasi digital Indonesia.

"Impact kalian dibutuhkan dunia, sekecil apa pun menurut kalian itu. Kadang kita tidak sadar kalau kita sendiri adalah dampaknya," pungkasnya.




(prf/ega)