Ericsson Yakin Industri Telko Indonesia Masih Bisa Untung Besar
Hide Ads

Ericsson Yakin Industri Telko Indonesia Masih Bisa Untung Besar

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 06 Mar 2025 03:30 WIB
Ericsson di Mobile World Congress 2025 Barcelona
Ericsson di Mobile World Congress 2025 Barcelona (Foto: dok Ericsson)
Jakarta -

Ericsson memboyong banyak teknologi baru di Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Spanyol. Yang mereka punya, diyakini bisa membantu industri telko di Indonesia.

Dalam keterangan yang diterima detikINET, Kamis (6/3/2025) SVP and Head of Ericsson South East Asia Oceania and India, Andres Vicente mengatakan Ericsson hadir di MWC 2025 membawa teknologi terbaru untuk 5G Advanced, otomasi jaringan oleh AI dan solusi network teranyar.

Ericsson di Mobile World Congress 2025 BarcelonaSVP and Head of Ericsson South East Asia Oceania and India, Andres Vicente. Foto: dok Ericsson

"Untuk Indonesia, inovasi ini penting untuk memperluas jangkauan 5G, mendorong digitalisasi industri dan mendukung visi pemerintah," kata Andres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melanjutkan pergelaran 5G kata Andres akan membuka peluang revenue stream baru bagi para operator telekomunikasi. Asalkan, mereka menerapkan strategi layanan yang tepat.

Ericsson mendorong 4 hal yang bisa menjadi monetasi alias sumber cuan. Yang pertama adalah Enchanced Mobile Broadband (eMBB) yang bisa memberikan kapasitas 10 kali lipat dan hemat energi dan biaya. Yang kedua adalah diferensiasi Fixed Wireless Access (FWA) dan Wireless WAN yang menyasar konsumen di rumah-rumah atau pelaku usaha.

ADVERTISEMENT

"Kita perlu menggelar fixed network ke rumah-rumah supaya bisa terkoneksi dengan kapasitas yang sama," kata dia.

Yang ketiga adalah diferensiasi dari solusi konektivitas, dikustomasi sesuai kebutuhan konsumen dan kemampuan operator. Yang keempat adalah Network API, yang membuat developer bisa membuat layanan aplikasi baru dan mencari keuntungan di sana.

"Developer bisa minta ke operator jaringan kapasitas yang spesifik. Mungkin ada yang butuh keamanan, latensi rendah, bandwith tinggi. Jadi semua terkoneksi tapi sesuai kebutuhannya," jelasnya.

Lebih dari sebatas infrastruktur, kata Andres operator juga harus jeli menawarkan solusi enterprise, private network, layanan 5G premium, pabrik cerdas, logistik dipandu AI, AR/VR dll.

Ericsson di Mobile World Congress 2025 BarcelonaEricsson punya peta jalan untuk mencari cuan dari 5G. Foto: dok Ericsson

"Lebih dari infrastruktur, monetisasi adalah kunci," kata Andres.

Tentunya ada peran penting juga yang menurut Andres perlu dilakukan pemerintah Indonesia agar industri telko ini bisa terus berkembang. Indonesia itu luas dan kemampuan operator telko terbatas. Di negara lain kata dia ada pemerintah yang memberikan subsidi untuk pergelaran jaringan atau tower, sehingga konektivitas di daerah pedesaan bisa lebih baik lagi.

"Pemerintah itu punya peran penting mengatur ekosistem inovasi yang fokus pada pengembangan startup," ujarnya.




(fay/fay)
Berita Terkait