Selain Hal Teknis, Teknisi BTS Harus Punya Skill Khusus Ini
Hide Ads

Tapal Batas

Selain Hal Teknis, Teknisi BTS Harus Punya Skill Khusus Ini

Moch Prima Fauzi - detikInet
Jumat, 22 Nov 2024 16:01 WIB
Site keeper BTS di Kepulauan Anambas
Foto: dok. Rifkianto Nugroho/detikcom
Kepulauan Anambas -

Menjadi seorang teknisi tower BTS (base transceiver station) tak hanya mengandalkan ilmu mengenai jaringan dan teknis. Di luar itu, ada skill tertentu yang harus dikuasai oleh seorang teknisi BTS.

"Untuk menjadi site engineering, selain skill kita juga harus berani juga sih memanjat tiang-tiang ini," ujar Jubir Firdaus (24) salah seorang site keeper di Kepulauan Anambas kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Kemampuan memanjat dan tak takut ketinggian merupakan modal awal bagi seorang teknisi BTS. Bayangkan saja, hampir setiap hari mereka mengecek komponen jaringan dan menaiki tower BTS yang tingginya mencapai puluhan meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi bagi seorang teknisi yang bertugas di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) seperti Daus, harus siap menerabas medan yang lebih menantang. Untuk menjangkau lokasi tower BTS, Jubir harus mengarungi lautan dan mendaki perbukitan, seperti tower BTS yang berlokasi di Pulau Keramut.

"Kita harus banting tulang juga. Karena bisa kita lihat akses kita bagaimana, terus menuju ke site itu bagaimana, contoh salah satunya di (pinggir) laut. Ini kan harus kuat fisik jug kita. Salah satunya kalau suka mabuk di laut, ya harus kuat-kuat juga. Ataupun yang suka mendaki atau segala macam ya, harus kuat napas juga," ungkap Daus.

ADVERTISEMENT
Site keeper BTS di Kepulauan AnambasFoto: dok. Rifkianto Nugroho/detikcom

Site BTS di Pulau Keramut berdiri kokoh di atas bukit yang memancarkan sinyal 4G. BTS yang dihuni operator XL Axiata tersebut dibangun menggunakan dana USO (universal service obligation) yang dikelola oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Komdigi). Total ada 29 BTS di Kepulauan Anambas yang dibangun menggunakan dana USO.

Bahkan Daus pernah menerjang badai ketika akan mengecek site BTS di Pulau Siantan yang lokasinya di depan Pulau Jemaja. Padahal saat itu ia menaiki kapal kecil atau pompong untuk menuju ke sana.

"Kemarin saya kena badai, cukup lumayan parah juga, barang-barang saya ada yang tenggelam, seperti GPS atau pun tas safety. Peralatan safety saya hilang juga, termasuk baju," kata Daus.

"Kenapa saya mau menjaga tower di sini, salah satunya saya lebih menikmati keindahan-keindahan alam di Indonesia ini. Kedua saya lebih suka berbaur dengan masyarakat berbagai macam budaya yang ada di Indonesia," tutur Daus.

Site keeper BTS di Kepulauan AnambasFoto: dok. Rifkianto Nugroho/detikcom

Di Kepulauan Anambas Daus turut memelihara sebanyak 12 site tower BTS yang berada di beberapa pulau seperti Pulau Jemaja, Pulau Tunggak, Pulau Keramut, dan Pulau Siantan.

detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!




(prf/ega)
Berita Terkait