Dear Gen Z, Ini Cara Aman Akses Internet Terhindar Kejahatan Digital
Hide Ads

Dear Gen Z, Ini Cara Aman Akses Internet Terhindar Kejahatan Digital

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 31 Mar 2024 15:48 WIB
Lakukan Berbagai Serangan Siber, AS Ajukan 6 Perwira Intelijen Rusia ke Pengadilan
Foto: DW (News)
Jakarta -

Dalam era digital seperti sekarang ini, dibutuhkan pemahaman agar tidak terperangkap kejahatan digital. Hal itu yang dilakukan oleh Telkom kepada generasi muda.

Agar terhindar kejahatan digital yang kian marak, 356 siswa kelas X SMK Telkom Makassar mengikuti pelatihan Awareness Literasi Digital. Pelatihan ini merupakan kerja sama Telkom unit CDC dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT).

Syifa Afifah Qalbi Telkom yang memberikan materi pelatihan ini mengatakan bahwa siswa diharuskan mampu memahami rule dalam menggunakan segala jenis perangkat digital. Terutama mempelajari terlebih dulu mengenai empat pilar penting sebelum kita berkomunikasi digital, yaitu digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ada rambu-rambu yang harus dipahami agar kita terhindar dari kejahatan digital. Terpenting siswa menjadi tahu bagaimana privasi terjaga dan bisa terhindar dari pelanggaran atau kejahatan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Dijelaskannya, setiap siswa harus memahami juga apa perbedaan data pribadi dan privasi, sehingga tidak mudah menyebarkannya ke orang lain. Pasalnya data pribadi itu harus dilindungi. Tidak sedikit kasus pelanggaran atau kejahatan digital berawal dari tersebarnya data pribadi atau privasi.

ADVERTISEMENT

"Jangan pernah memposting identitas di media sosial. Atau bisa juga mudah mengizinkan aplikasi untuk mengakses apa saja dari ponsel atau media sosial yang kita miliki," tuturnya.

Sebagai contoh kejahatan digital yang diawali penyebaran identitas di media sosial adalah seseorang terjerat pinjaman online (pinjol). Ada juga teknik lain yang dilakukan pelaku kejahatan digital seperti phising atau mengetahui data seseorang dengan cara mengelabuinya.

"Sebaran situs phising banyak terjadi di WA, seperti daftar prakerja, atau mendapatkan subsidi gratis dari instansi pemerintah, dan banyak lagi contoh lainnya. Padahal tujuan utamanya mencuri data pribadi," kaya Syifa.

Syifa memberi tips agar keamanan digital kita terjaga. Ada lima langkah yang bisa dilakukan. Pertama, mengidentifikasi aset digital yang dimiliki seperti akun medsos, e-mail, m-banking.

Kemudian yang kedua, lindungi aset digital, seperti password, 2-Factor Authentication (2FA), privacy setting, backup data.

Ketiga, deteksi insiden terkait keamanan digital, seperti haveibeenpwned, review activity, WA-web. Keempat, respon insiden dengan langkah terukur, contohnya ganti password, account takeover, announcement.

Dan yang kelima itu recover kembali akun dengan cara format ulang, restore, peningkatan keamanan dan cara lainnya.

"Dengan memahami itu semua, kita bisa terhindar dari kejahatan dan penyalahgunaan jejak digital," pungkasnya.




(agt/agt)