Demi Merdeka Internet, Bakti Kominfo Minta Restu Pengadaan Satria-2
Hide Ads

Demi Merdeka Internet, Bakti Kominfo Minta Restu Pengadaan Satria-2

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 29 Des 2023 20:34 WIB
Satelit Indonesia SATRIA-1 Pancarkan Koneksi Lewat Angkasa
Demi Merdeka Internet, Bakti Kominfo Minta Restu Pengadaan Satria-2. Foto: Shutterstock
Talaud -

Satelit Republik Indonesia generasi pertama atau Satria-1 belum menuntaskan persoalan konektivitas di Indonesia. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengupayakan melanjutkan dengan pengadaan Satria-2.

Disampaikan Direktur Utama Bakti Kominfo Fadhilah Mathar bahwa perkembangan terbaru saat ini, pihaknya masih menunggu persetujuan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian (PPN/Bappenas) terkait proyek Satria-2 ini.

"Satria-2 itu mekanismenya saat ini melalui pinjamam luar negeri. Sekarang masih menunggu persetujuan dari Bappenas," ujar Fadhilah ditemui awak media di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski saat ini statusnya baru dalam tahap rancangan, Bakti Kominfo mengklaim sudah ada investor yang tertarik untuk mendanai proyek Satria-2.

"Yang tertarik sudah ada tapi kita lihat kepentingan Indonesia nih mau seperti apa teknologinya untuk men-cover masyarakat buat Satria-2. (Investor Satria-2) masih dibicarakan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, Bakti Kominfo sebelumnya telah mengoperasikan Satria-1 yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dengan kapasitas 150 Gbps, Satria-1 dimanfaatkan untuk penyediaan akses internet fasilitas layanan publik internet di 37 ribu titik yang berada di daerah 3T. Per titiknya akan menghasilkan kecepatan internet 3-5 Mbps.

Jumlah titik tersebut, masih belum memenuhi kebutuhan akses internet di titik lainnya. Hal itu yang coba diatasi Bakti Kominfo dengan Satria-2.

Satria-2 memiliki kapasitas yang lebih besar dari Satria-1, yakni hingga 300 Gbps. Nantinya, Satria-2 ini dibagi ke dalam dua satelit. Adapun, diperkirakan investasi pengadaan Satria-2 itu mencapai USD 884 juta atau sekitar Rp 13,7 triliun.




(rns/fay)