Telkom Ungkap Jurus Untuk Lesatkan Ekonomi Digital Indonesia
Hide Ads

Detikcom Leaders Forum

Telkom Ungkap Jurus Untuk Lesatkan Ekonomi Digital Indonesia

Panji Saputro - detikInet
Jumat, 25 Agu 2023 11:10 WIB
detikcom Leaders Forum Arah Industri Telekomunikasi Indonesia sedang digelar di Jakarta, Kamis (24/8/2023). Arah industri telekomunikasi Indonesia pun dikupas tuntas oleh para pemangku kebijakan dan pelaku industri terkait di forum ini.
Bogi Witjaksono, selaku Direktur Wholesale & International Service Telkom. Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta -

Ada berbagai upaya Telkom dalam rangka agar ekonomi digital Indonesia semakin berkembang. Hal ini disampaikan oleh Bogi Witjaksono, selaku Direktur Wholesale & International Service Telkom.

Bogi mengakui bahwa sebelumnya Telkom cukup protektif dalam berbisnis. Akan tetapi sekarang ada perubahan dalam strategi Telkom yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ekonomi digital di RI.

"Beberapa tahun yang lalu terkesan Telkom ini sangat protektif. Tetapi dengan seiring pertumbuhan daripada ekonomi digital, kami untuk menghasilkan suatu pertumbuhan eksponensial tidak ada cara lain yakni kolaboratif. Dan ini menjadi suatu key di saat kita semua sudah mengalami suatu magnitude flatness Jadi pertumbuhan sudah cenderung menuju flat sehingga beban-beban trafik harus diselesaikan dengan perubahan-perubahan model dalam berbisnis," kata Bogi dalam acara Detikcom Leaders Forum di Kota Kasablanka, Kamis, (23/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bapak ibu sekalian, tentunya perubahan ini sangat fundamental yang kita sebut Leapfrog Fundamental Strategy. Leapfrog itu adalah kita sudah melakukan suatu apa itu yang kita sebut inisiasi lima langkah yang tegas," jelas Bogi.

Nah salah satunya ia menyebutkan, suatu keniscayaan bahwasanya infrastruktur antara fixed dan mobile harus berkesinambungan. Alasannya ialah pertumbuhan payload sudah tidak seiring dengan pertumbuhan industri digital yang tumbuh semakin cepat.

ADVERTISEMENT

"Sebagai contoh, dahulu e-commerce tidak ada live video orang jualan live. Sekarang kita buka Shopee sudah ada, sudah ngikut yang namanya TikTok. Berapa bandwidth yang dibutuhkan untuk e-commerce setingkat Shopee sekarang? Bandwidthnya sudah meningkat lebih dari 10 kali. Kita tidak bisa naikkan cost per megabit per second ini setara dengan laju pertumbuhan bandwidth," tegas Bogi.

Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan bisnis dengan konvergensi fixed to mobile. Business consumer fokus ada di Telkomsel dengan Telkomsel One, sedangkan business B2B ada di Telkom. Upaya kedua adalah terkait dengan jaringan fiber di mana infrastrukturnya terkadang kapasitasnya untuk beberapa daerah tidak optimum.

"Sehingga kita harus sharing kapasitas itu. Untuk apa? Untuk menekan cost production. Supaya kita bisa mengikuti pertumbuhan dari traffic atau payload di industri digital. Sehingga telkom melakukan suatu inisiasi akan membuat dan sekarang lagi forming, itu yang disebut dengan Fiberco atau Infraco," papar Bogi.

Telkom juga ingin data center makin banyak dibangun di Indonesia. "Data center itu lebih ke arah kita membangun attractiveness para pemain digital untuk menempatkan data di Indonesia, Sehingga ongkos yang berupa upstream traffic atau transit kita turun. Untuk bisa masuk data center kita tidak bisa lagi ngomong data center eksklusif hanya untuk single telco," lanjutnya.

Masalah keamanan juga tak dapat dikesampingkan. "Security sudah tidak bisa lagi dibebankan setiap telko memiliki approach masing-masing. Kita harus membangun awareness bersama bagaimana kita supaya di perceive positif oleh industri global, digital industri bahwasannya menempatkan ekosistemnya di Indonesia itu terjamin sekuritinya," ujar Bogi.

Jurus berikutnya adalah membangun SDM. "Talent di dalam industri data center saat ini sangat-sangat langka dan mahal. Karena kalau kita tidak memiliki talent yang bagus dalam mengelola data center, maka orang nggak akan pernah masuk," kata Bogi.

Terakhir adalah R&D, yang menghasilkan talenta-talenta atau produk-produk yang bisa menghasilkan tidak hanya services tetapi juga dalam bidang security.




(hps/fyk)
Berita Terkait