XL Pertimbangkan Gelar Layanan Telepon Tetap
Senin, 18 Sep 2006 18:34 WIB

Jakarta - PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) akan mempertimbangkan untuk menggelar layanan telepon tetap bila pemerintah memberi izin dan keringanan."Kalau pemerintah mengizinkan dan lisensi berubah, spesial untuk satu daerah sehingga harga layanan bisa lebih murah, pasti akan kita lakukan," kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaemi ketika ditemui detikINET di Bandung akhir pekan lalu.Perubahan lisensi yang dimaksud ialah keringanan harga lisensi dan dari segi interkoneksi. Ia pun tak memungkiri terjadinya perang tarif antara layanan seluler dengan Fixed Wireless Access (FWA) dengan perubahan lisensi tersebut."Asalkan aturannya konsisten dan pemerintah konsekuen, akan ada segmen masing-masing untuk keduanya," tandasnya.Investasi Jaringan US$ 500 JutaPT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) menyiapkan investasi lebih dari US$ 500 juta untuk membangun jaringan termasuk serat optik di 2007."XL selalu membangun jaringan, tahun lalu kami bangun US$ 500 juta. Tahun depan minimal investasinya sama, sehingga jaringan kami di seluruh Indonesia akan bertambah terus," ujar Hasnul.Ia memaparkan, operator seluler yang dipimpinnya itu akan membangun jaringan dan transmisi di area yang masih membutuhkan cakupan layanan.Di kesempatan itu, XL sedang melakukan negosiasi perpanjangan kerjasama dengan PT Kereta Api dalam penyediaan lahan untuk jaringan serat optik sepanjang 3.800 KM untuk melayani pelanggan di seluruh Pulau Jawa.Kerjasama yang dimulai sejak 1996 antar keduanya sudah memasuki tahap kedua. Untuk tahap pertama, XL membayar sebesar Rp 9,6 miliar. Untuk pembayaran tahap berikutnya, Hasnul memperkirakan harga sewanya akan meningkat dua kali lipat.Jaringan Internasional 10 GBXL juga menyiapkan pembangunan serat optik bawah laut berkapasitas 10 gigabyte sepanjang 50 KM mulai dari titik di Batam hingga di Sungai Rengit, Malaysia, dengan investasi US$ 5 juta."Jadi kita akan menyambung jaringan milik kita dengan jaringan internasional. Dengan begitu, kita punya jaringan yang tersambung ke Hongkong dan Amerika," ujar Hasnul.Lebih jauh dijelaskan, jaringan Indonesia akan terhubung ke titik internasional yang dimiliki pemegang saham mayoritas XL yakni Telekom Malaysia (TM) di daerah Mercing.Melalui titik internasional itu jaringan Indonesia akan terhubung ke lingkaran milik Malaysia. "Dengan begitu, akses internet melalu fiber optic akan cukup sambungan ke luar negeri," tukasnya.Direktur Human Capital Development XL Joris de Fretes mengatakan, jaringan serat optik bawah laut yang disiapkan menggunakan kabel STM 16 yang bisa ditingkatkan menjadi STM 64. Kabel itu, ujarnya, berkapasitas 10 GB.Hasnul berpendapat, dengan jaringan yang sedang dibangun itu, XL bisa menyediakan layanan akses internet dengan cakupan sangat besar untuk pelanggan ritel dan korporat."Untuk satu ISP (penyedia jasa internet -red) saja kapasitas 2 MB saja sudah cukup besar, jadi dengan 10 GB akan banyak yang terlayani. Belum lagi dari kapasitas jaringan di lingkaran dalam negeri milik kami lainnya," ujarnya menjelaskan.Ia juga menyatakan kesiapan XL untuk memperoleh lisensi sambungan langsung internasional (SLI) dengan dua pendekatan yang disyaratkan pemerintah."Kami akan ikut tender dan kami juga akan membangun. Kedua pendekatan itu kami ikuti. Karena semakin lama menunggu, kasihan pelanggan. Kalau kami punya lisensi SLI sendiri, akan lebih bagus dalam memberikan kualitas layanannya," tandas Hasnul. (rou)
(wicak/)