Ada Sinyal 5G di Bawah Tanah Tambang Freeport
Hide Ads

Ada Sinyal 5G di Bawah Tanah Tambang Freeport

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 02 Sep 2022 10:35 WIB
Telkomsel dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi menghadirkan sinyal 5G di tambang grasberg Freeport di Tembagapura, Papua. Kehadiran teknologi jaringan seluler generasi kelima ini menjadi underground smart mining pertama di Asia Tenggara dalam mendukung operasional industri pertambangan di Indonesia.
Telkomsel Bawa Sinyal 5G Sampai ke Dalam Bawah Tanah Tambang Freeport. Foto: Telkomsel
Tembagapura -

Telkomsel dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi menghadirkan sinyal 5G di tambang grasberg Freeport di Tembagapura, Papua. Kehadiran teknologi jaringan seluler generasi kelima ini menjadi underground smart mining pertama di Asia Tenggara dalam mendukung operasional industri pertambangan di Indonesia.

Teknologi 5G dari Telkomsel itu akan mendukung otomatisasi dan kendali jarak jauh untuk meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas pertambangan milik Freeport Indonesia tersebut.

Penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining secara resmi diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo, dan dihadiri juga oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Investasi/Kepala BKPM, Menteri Sekretaris Negara di Tembagapura, Papua (1/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT
Telkomsel dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi menghadirkan sinyal 5G di tambang grasberg Freeport di Tembagapura, Papua. Kehadiran teknologi jaringan seluler generasi kelima ini menjadi underground smart mining pertama di Asia Tenggara dalam mendukung operasional industri pertambangan di Indonesia.Telkomsel dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi menghadirkan sinyal 5G di tambang grasberg Freeport di Tembagapura, Papua. Kehadiran teknologi jaringan seluler generasi kelima ini menjadi underground smart mining pertama di Asia Tenggara dalam mendukung operasional industri pertambangan di Indonesia. Foto: Telkomsel

Menteri BUMN RI Erick Thohir mengatakan dilihat dari kajian Deloitt Internasional di tahun 2021, di mana 5G Mining sudah diujicoba dan atau digunakan di Amerika Serikat, Swedia, Tiongkok dan Rusia, hasilnya bisa meningkatkan produktivitas sampai 25%, biaya operasional khususnya pengeboran turun sampai 40% dan penghematan energi sampai 20%.

"Saya yakin, terobosan pemanfaatan 5G Underground Smart Mining yang didukung Telkomsel ini dapat digunakan lebih luas lagi di ekosistem industri pertambangan Indonesia, serta membuka lebih banyak inovasi baru berbasis teknologi digital di industri pertambangan sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat dan negara," tutur Erick dalam siaran pers yang diterima detikINET, Jumat (2/9/2022).

Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengungkapkan, kehadiran sinyal 5G di tambang grasberg Freeport Indonesia ini akan memberikan manfaat dan nilai lebih. Adapun penerapan teknologi ini mendorong jadi lebih ramah lingkungan, karena 5G memungkinkan peralatan mampu beroperasi dengan emisi yang lebih sedikit, sehingga mengurangi dampak ke lingkungan.

Teknologi jaringan 5G juga dipercaya dapat memudahkan operasional di area sulit dijangkau. Sebagai jaringan berteknologi terkini, 5G dapat dioptimalkan untuk menjadi solusi dalam memastikan kelancaran operasional yang berada di situs terpencil dengan tantangan geografis dan konektivitas yang unik.

"Terutama dalam mendukung transformasi sektor pertambangan, yang akan memperkuat kedaulatan digital bangsa melalui Revolusi Industri 4.0, baik itu melalui otomatisasi sektor pertambangan maupun peningkatan kapabilitas digital sumber daya manusia," tuturnya.

Telkomsel dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi menghadirkan sinyal 5G di tambang grasberg Freeport di Tembagapura, Papua. Kehadiran teknologi jaringan seluler generasi kelima ini menjadi underground smart mining pertama di Asia Tenggara dalam mendukung operasional industri pertambangan di Indonesia.Telkomsel dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi menghadirkan sinyal 5G di tambang grasberg Freeport di Tembagapura, Papua. Kehadiran teknologi jaringan seluler generasi kelima ini menjadi underground smart mining pertama di Asia Tenggara dalam mendukung operasional industri pertambangan di Indonesia. Foto: Telkomsel

5G Underground Smart Mining

Penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel melalui unit bisnis Telkomsel Enterprise di PTFI telah melalui pembaruan infrastruktur, penguatan jaringan, dan pengembangan platform untuk mobile edge computing. Saat ini, Telkomsel telah menggelar 6 unit BTS 5G yang menjangkau lokasi pertambangan PTFI di wilayah Tembagapura, termasuk area tambang bawah tanah.

Teknologi 5G Underground Smart Mining Telkomsel memungkinkan PTFI memonitor dan mencegah risiko kecelakaan kerja melalui optimalisasi penggunaan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan. Lebih jauh lagi, jaringan terkoneksi (Hyperconnected Network) kombinasi dari Telkomsel Private Network dan Edge Computing dapat menyediakan lebih banyak pemanfaatan kecerdasan buatan untuk perusahaan dalam penerapan Smart Mining yang lebih optimal.

Telkomsel dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi menghadirkan sinyal 5G di tambang grasberg Freeport di Tembagapura, Papua. Kehadiran teknologi jaringan seluler generasi kelima ini menjadi underground smart mining pertama di Asia Tenggara dalam mendukung operasional industri pertambangan di Indonesia.Telkomsel dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi menghadirkan sinyal 5G di tambang grasberg Freeport di Tembagapura, Papua. Kehadiran teknologi jaringan seluler generasi kelima ini menjadi underground smart mining pertama di Asia Tenggara dalam mendukung operasional industri pertambangan di Indonesia. Foto: Telkomsel

Penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel di tambang PTFI juga telah melalui tahap pembuktian dan pengujian jaringan untuk memastikan teknologi tersebut dapat menjadi solusi terbaik di kegiatan operasional PTFI serta membantu perusahaan dalam digitalisasi pertambangan bawah tanah.

Smart Mining sendiri merupakan konsep teknologi terkini untuk mendorong optimalisasi pertambangan melalui implementasi teknologi AI (Artificial Intelligence), IoT (Internet-of-Things), Machine Learning, hingga Big Data yang dapat diterapkan dalam operasional sektor pertambangan.

Sejumlah keunggulan penerapan Smart Mining yang didukung teknologi 5G antara lain ketersediaan latensi yang rendah yang akan mendukung proses monitor aktivitas secara lebih real-time, dimana semua data dapat diintegrasikan untuk menciptakan proses kerja yang lebih aman.

Kemudian, akses jaringan yang lebih cepat untuk pemanfaatan data secara real-time, yang memungkinkan perusahaan untuk menggunakan data tersebut dalam percepatan pengambilan keputusan sehingga memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengelola pertambangan. Lalu, cakupan jaringan 5G yang lebih luas dengan kapasitas perangkat terhubung yang lebih banyak, sehingga diharapkan dapat mendorong biaya operasional pertambangan yang lebih efisien.

Prospek penerapan 5G Underground Smart Mining tidak terbatas hanya pada operasional lapangan saja, tetapi juga pada seluruh lini kegiatan perusahaan, mulai dari tahap penelitian, penambangan, pengolahan, penyimpanan, hingga pengapalan. Beberapa solusi dan teknologi yang dapat dikembangkan untuk mendukung Smart Mining antara lain production performance monitoring, remote blasting, asset dan people tracking, drone surveillance dan inspection, video monitoring dan analytic dan lain sebagainya.




(agt/fay)