Telkom memperkuat layanan SiTangkal menjadi lebih pintar, melalui hasil kerjasama Smart Village Nusantara (SVN) dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
SiTangkal merupakan kepanjangan dari Sistem Ketahanan Pangan Lokal yang akan membantu masyarakat dalam penyediaaan pangan lokal, sehingga terbebas dari berbagai risiko yang terkait dengan ketahanan pangan.
"Melalui penambahan fitur SiTangkal dalam solusi layanan SVN, maka akan tercipta integrasi kebutuhan pangan di tingkat lokal bahkan regional karena aplikasi digital menciptakan koneksi antar desa. Data desa yang surplus dan surplus itu saling tersambung di tengah banyaknya potensi sumber daya alam di pedesaan," ujar Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendes PDT, Eko Sri Haryanto dalam siaran persnya, Senin (29/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Kemendes PDTT dengan Telkom dengan payung besarnya pengembangan ekonomi desa melalui digitalisasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan di daerah tertinggal.
Isi PKB meliputi beberapa hal, antara lain peningkatan kapasitas pengembangan ekonomi desa berbasis digital, Digitalisasi smart economy BUMDesa dan BUMDesa Bersama, Sosialisasi pendampingan pengembangan ekonomi desa dalam mewujudkan desa digital, dan Mendukung program ketahanan pangan melalui aplikasi digital.
Eko melanjutkan, secara kebijakan regulasi, adopsi SVN oleh Pemerintah Desa di mana pun dimungkinkan menggunakan dana desa yang dipasok pemerintah pusat. Bahkan, bukan hanya penganggaran aplikasinya, namun juga edukasi serta pelatihan kepada masyarakat.
"Regulasinya sudah siap untuk adopsi SVN, terutama pada pilar pemerintahan dan ekonomi karena keduanya tak bisa dipisahkan. SiTangkal akan difokuskan kepada BUMDes, saat ini dimulai di Desa Pangandaran sebagai piloting untuk nanti direplikasikan ke daerah lainnya," katanya.
Dengan adopsi SVN, SiTangkal akan memberikan data akurat dan gambaran ke depan terkait ketahanan pangan. Hikmatullah Insan Permana selaku Head Digital Vertical Ecosystem Agriculture Telkom mengatakan, fitur baru hasil kerjasama tersebut sebagai bukti nyata keinginan perusahaan membangun Indonesia dari desa.
Menurutnya, komitmen menciptakan desa digital harus terus dijaga. Selain itu pemilihan Pangandaran di Jawa Barat juga melanjutkan program piloting fitur sebelumnya yang sudah diterapkan di desa tersebut kurun 2020-2021 lalu.
"Kami berkomitmen dengan visi membangun Indonesia melalui smart community pada smart village. Kami selalu siap menambah dan memperbaiki fitur guna memberikan layanan ke masyarakat," pungkasnya.
Wahyudi, Tribe Leader Smart Leader & Village Telkom menyampaikan, implementasi Sitangkal melalui SVN menunjukkan platform tersebut bersifat dinamis.
"Platform kami selalu siap untuk memenuhi berbagai kebutuhan dari seluruh stakeholder pengembangan dan pembangunan desa, termasuk berbagai ekosistem potensi desa seperti pertanian, peternakan, perikanan, wisata, dan UKM pedesaan," pungkasnya.
(agt/fay)