.webp)
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) membentuk usaha patungan alias joint venture data center sebesar Rp 3,3 triliun.
Pada hari ini, Kamis (12/5/2022) Indosat Ooredoo Hutchison, PT Aplikanusa Lintasarta, PT Starone Mitra Telekomunikasi, dan BDX Asia Data Center Holdings telah menandatangani suatu perjanjian jual beli saham bersyarat (CSPA) dan perjanjian usaha patungan dengan estimasi nilai transaksi sebesar Rp 3,3 triliun.
"Yang nantinya akan dilengkapi dengan serangkaian perjanjian komersial dan operasional lainnya yang akan menjadi efektif setelah pemenuhan CSPA," ujar SVP - Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi korporasi ini sebagai respon terhadap permintaan konektivitas yang tumbuh pesat dan berkelanjutan, ditambah dengan percepatan agenda transformasi digital nasional.
Menurut Indosat Ooredoo Hutchison, hal itu akan terus mendorong kebutuhan data center berstandar global di Indonesia.
Steve menjelaskan dibentuknya usaha patungan data center ini untuk mengukuhkan Indosat Ooredoo Hutchison menjadi perusahaan telekomunikasi digital di Indonesia.
"Maka IOH berkolaborasi dengan BDX sebagai mitra strategisnya dalam mengembangkan sebuah perusahaan data center kelas dunia yang baru di Indonesia," ucapnya.
Steve menambahkan nantinya data center tersebut menawarkan serangkaian solusi digital unggulan yang lengkap dan melayani pelanggan dari berbagai industri, termasuk industri keuangan, hyperscalers, operator telekomunikasi, dan pemerintah.
"Tidak akan ada gangguan dan/atau perubahan terhadap kualitas layanan data center yang disediakan kepada pelanggan saat ini, karena IOH selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dan keamanan data sebagai bagian terpenting dari segala aktivitasnya," klaimnya.
(agt/fay)
