Logee Trans, Strategi Telkom Digitalisasi Sektor Logistik

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 12 Jan 2022 16:57 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta -

Telkom saat ini tengah membidik digitalisasi di bidang transportasi logistik. Dan, Logee Trans jadi senjata Telkom dalam melakukan transformasi digital di sektor tersebut.

Logee Trans adalah produk digital Logee Port besutan Telkom, yakni platform Business to Business (B2B) yang terintegrasi terminal peti kemas untuk mempertemukan supply-demand pengurusan kontainer di pelabuhan terminal peti kemas.

Telkom mengungkapkan Logee Port telah terintegrasi dengan beberapa terminal peti kemas di Tanjung Priok salah satunya KSO TPK Koja.

Logee Port diklaim akan memberikan kemudahan kepada Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) untuk pengurusan kontainer di Terminal Pelabuhan Peti Kemas terintegrasi hingga pencarian armada secara cepat, mudah, ringkas, dan transparan.

"Dengan sinergi antara terminal peti kemas dan platform pemesanan truk akan menjadi hal baru untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas secara global dan regional," ujar Chang Ho Song, Deputy General Manager TPK Koja, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/1/2022).

Selain itu, Logee Port telah terintegrasi dengan beberapa terminal peti kemas di Tanjung Priok salah satunya New Priok Container Terminal One (NPCT1)1.

NPCT1 adalah salah satu terminal Peti Kemas terbesar di Jakarta dengan kapasitas 1,5 juta TEUs yang berlokasi di Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Dalam mendukung program pemerintah untuk digitalisasi, NPCT1 telah menerapkan proses Billing Online secara total.

Logee Trans, produk digital besutan Telkom untuk digitalisasi sektor logistik. Foto: Dok. Telkom

Keberhasilan Express Container Online NPCT1 (ECON) mendigitalkan semua proses administrasi dan keuangan pelanggan membuat kehadiran secara fisik di kantor tagihannya menjadi berlebih. Karena itu, NPCT1 menutup kantor pelayanan tagihannya per 1 Mei 2021.

ECON dan Logee telah membangun kolaborasi sehingga menciptakan kemudahan dan nilai tambah proses pelayanan ekspor dan impor pelabuhan, di mana pengguna jasa NPCT1 selain melakukan proses transaksi Jasa Pelayanan Pelabuhan, juga dapat memesan dan menjadwalkan truk peti kemas kapanpun dan dimanapun.

Kolaborasi ini telah berjalan kurang lebih selama satu tahun dan menunjukkan jumlah penggunaan yang semakin meningkat, hal ini selaras anjuran pemerintah untuk mempercepat konektivitas digital dalam ekosistem logistik nasional Indonesia.



Simak Video "Video: PT Telkom Buka Suara Terkait Dugaan Kasus Proyek Fiktif Rp 431 Miliar"

(agt/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork