Telkom dikabarkan sedang menjajaki kerja sama dengan SpaceX, untuk memanfaatkan satelit internet Starlink di Indonesia.
Sebagai informasi, Starlink adalah proyek konstelasi satelit yang dikembangkan SpaceX. Perusahaan yang dinakhodai Elon Musk ini kategori satelit orbit bumi rendah (LOW) yang menjanjikan koneksi internet hingga puluhan Mbps dan latensi rendah.
Satelit internet seperti Starlink memang bisa menjadi salah satu solusi dalam memberikan akses internet di daerah pelosok, yang mana ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia dengan geografis pulahan ribu pulau dan luasnya laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono mengatakan bahwa penjajakan kerja sama dengan Starlink masih berjalan. Perihal bagaimana bentuk kerja sama antara kedua belah pihak ini, Pujo masih belum mengungkapkanya secara rinci.
"Penjajakan kerjasama dengan Starlink masih berjalan sesuai rencana. Adapun penjelasan terkait progressnya belum dapat kami informasikan sehubungan adanya Non Disclosure Agreement," ujar Pujo saat dihubungi detiKINET, Jumat (15/10/2021).
SpaceX sendiri dalam beberapa waktu terakhir rajin meluncurkan konstelasi Starlink dalam jumlah banyak ke luar angkasa. Wahana antariksa tersebut diangkut menggunakan roket Falcon 9.
Berdasarkan pemberitaan The Independet, pertengahan Maret 2021, terdapat lebih dari 1.200 satelit Starlink yang beroperasi, membentuk konstelasi yang memancarkan broadband berkecepatan tinggi ke Bumi.
Sejauh ini, cakupannya baru terbatas di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, dan Selandia Baru, meski Musk bulan lalu mengatakan layanan Starlink akan diperluas ke sebagian besar wilayah Bumi hingga akhir tahun ini.
Kecepatan internet Starlink saat ini berkisar antara 50Mbps dan 150Mbps. Namun CEO SpaceX Elon Musk berjanji akan melipatgandakan kecepatan menjadi 300Mbps di akhir tahun ini, seiring pertumbuhan jaringan.
Filipina menjadi salah satu negara di Asia Tenggara satelit internet Starlink. Apakah Indonesia akan menyusul?
(agt/fay)