'Jalan Tol' Layanan 5G di RI, Tidak Mesti Pakai Frekuensi 2,3 GHz
Hide Ads

Selamat Datang 5G

'Jalan Tol' Layanan 5G di RI, Tidak Mesti Pakai Frekuensi 2,3 GHz

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 23 Mei 2021 16:03 WIB
BEIJING, CHINA - April 16: Orang-orang berdiri di depan toko Apple yang mengiklankan ponsel berkemampuan 5G pada 16 April 2021 di sebuah distrik perbelanjaan di Beijing, Cina. China mengumumkan pertumbuhan ekonomi yang kuat sebesar 18,3 persen pada kuartal pertama 2021, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu ketika ekonomi terbesar kedua di dunia itu terhenti karena pandemi COVID-19. (Photo by Kevin Frayer/Getty Images)
Foto: Getty Images/Kevin Frayer
Jakarta -

Era 5G segera datang di Indonesia. Bersiaplah, kalian akan menikmati layanan internet super ngebut bak roket menembus langit menuju luar angkasa.

Sinyal 5G akan datang setelah Telkomsel mengajukan permohonan Uji Layak Operasi (ULO) teknologi seluler generasi kelima tersebut selama tiga hari, yakni 19-21 Mei 2021. ULO sendiri merupakan tahapan penting sebelum digelarnya teknologi baru dan mengkomersialisasikannya.

Dengan sudah melalui tahap ULO 5G dan dinyatakan lulus, Telkomsel akan menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang menghadirkan layanan 5G secara komersial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Karena sesuai ketentuan yang berlaku, setiap operator seluler yang akan memberikan layanan seluler dengan teknologi baru, wajib melakukan ULO untuk dipastikan layanan seluler kepada masyarakat telah memenuhi kualitas layanan yang memadai," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

Di saat bersamaan, Indosat Ooredoo juga mengatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait permohonan ULO 5G. Berdasarkan informasi terakhir yang disampaikan Menkominfo, Indosat Ooredoo sudah mengajukan permohonan tersebut pada 21 April, namun hingga Rabu (19/4) kelengkapan berkas tersebut belum diterima lagi oleh Kominfo.

Menkominfo mengatakan dalam menggelar layanan 5G, operator seluler dapat memanfaatkan spektrum frekuensi radio yang dimiliki masing-masing, karena berlaku prinsip teknologi netral.

"Pita frekuensi radio yang direncanakan akan digunakan Telkomsel untuk teknologi 5G ini menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk data plane dan pita frekuensi 1.800 MHz untuk control plane," jelas Johnny.

Menkominfo Johnny G Plate mengkoreksi program 'Merdeka Sinyal 2020'. Ia menghapus angka '2020' dari program yang telah dicanangkan di era Menkominfo Rudiantara.Menkominfo Johnny G Plate mengkoreksi program 'Merdeka Sinyal 2020'. Ia menghapus angka '2020' dari program yang telah dicanangkan di era Menkominfo Rudiantara. Foto: Lamhot Aritonang

Dari pernyataan Menkominfo tersebut, maka sudah jelas layanan 5G tidak hanya bergantung pada frekuensi 2,3 GHz yang beberapa waktu lalu heboh karena digadang-gadang sebagai frekuensi 5G. Pita frekuensi ibarat jalan tol, di mana kendaraan yang melesat di sana adalah layanan 5G.

"Jangan sampai salah, nanti dunia dan para ahli mentertawakan Indonesia seolah-olah 2,3 GHz atau 2.300 MHz ini hanya untuk 5G. Mohon maaf, nanti dunia mentertawakan kita karena kekhilafan dan kekeliruan komunikasi karena spektrum frekuensi utama untuk 5G tidak saja di 2,3 GHz, tetapi di sisi yang lainnya pun. Jadi, semua level mencakup lower band, coverage band, dan high band, serta ultrahigh band. Ini harus jelas," tutur Johnny sebelumnya.

Operator seluler di Indonesia sendiri menghadirkan layanan telekomunikasi dengan memanfaatkan spektrum, mulai dari pita frekuensi 850 MHz, 900 MHz, 1.800 MHz, 2.100 MHz, hingga 2.300 MHz.

Dalam rangka persiapan implementasi 5G secara nasional, sesuai Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana Strategis Kominfo 2020-2024, Kominfo akan melakukan berbagai kegiatan sebagai berikut untuk penggelaran 5G:

  1. Menyusun roadmap 5G
  2. Menyediakan alokasi frekuensi sesuai pita-pita kebutuhan 5G
  3. Menyiapkan regulasi dan kebijakan penyelenggara 5G
  4. Pengembangan ekosistem dan perangkat TIK pendukung implementasi 5G dan percepatan pemanfaatan 5G, dan
  5. Fasilitas dan pendampingan penggelaran infrastruktur dan jaringan 5G di enam ibu kota di Pulau Jawa, lima Destinasi Wisata Super Prioritas, Ibu Kota Negara (IKN), dan satu Industri Manufaktur pada tahap awal implementasi 5G.

"Kominfo mendorong tumbuhnya platform-platform aplikasi dan konten lokal yang siap bersaing di era 5G menjadi pemain aktif setidaknya di pasar Indonesia sendiri," kata Johnny.

Terkait dengan road map itu ada 2 strategi yaitu:

  1. Penyiapan spektrum frekuensi, infrastruktur aktif dan infrastruktur pasif yang memadai untuk penggelaran 5G.
  2. Peningkatan level Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) perangkat 5G.



(agt/fay)