5. Mobil Otonom
Kendaraan otonom disorot karena tidak bisa diandalkan setelah mengalami serangkaian kecelakaan di masa lalu. Untuk jalan raya yang mendukung jutaan kendaraan otonom akan membutuhkan jaringan yang lebih andal.
5G akan memungkinkan kendaraan otonom untuk dapat mendeteksi bahaya dengan lebih baik, berkomunikasi dengan kendaraan lain, berinteraksi dengan rambu-rambu pintar, dan mengikuti peta yang lebih tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siap-siap kamu berkendara tanpa ada driver atau berjalan sendiri seperti kita lihat di film selama ini.
![]() |
6. Robotika
Latensi merupakan tantangan besar bagi pengembang robot. Jika terlalu lama sebuah input untuk diterima dan diproses, maka gerakan yang akan dihitung dan dieksekusi oleh robot sangat terbatas.
Hingga saat ini, satu-satunya cara untuk mengirimkan data dalam jumlah besar yang diperlukan untuk mengoperasikan robot tanpa jeda adalah menjaganya tetap terhubung dengan koneksi kabel, namun berkat jaringan 5G, semua itu bisa berubah.
Yang lebih menarik, jaringan seluler berlatensi rendah, andal, dan bandwidth tinggi akan memungkinkan kita melihat robot yang dibekali AI dan didukung cloud. Robot yang terhubung ke cloud melalui 5G dapat menggunakan machine learning untuk menemukan cara terbaik dalam navigasi dan melakukan tugas tanpa diprogram secara khusus sebelumnya.
![]() |
7. Operasi Jarak Jauh
Salah satu bidang ditransformasi oleh teknologi 5G adalah bidang kedokteran. Dalam hal hidup dan mati, waktu sekian detik dapat membuat perbedaan besar.
5G bakal menghancurkan batasan, memungkinkan dokter menjangkau pasien dari seluruh penjuru dunia. Potensi kemajuan medis melalui teknologi 5G tidak terbatas dan benar-benar tak terhitung.
Hampir semua yang dilakukan dokter atau perawat, dari mengambil tanda-tanda vital hingga membuat diagnosis, dapat dicapai melalui telemedicine. Pasien dapat menghemat waktu, uang, dan terlihat lebih cepat dengan teknologi 5G. Para lansia, dan terutama para penyandang cacat, dapat memperoleh banyak manfaat dengan mencari perawatan medis dari rumah mereka sendiri.
Di bidang kesehatan, AI memiliki potensi besar untuk mendiagnosis dan menyembuhkan manusia. Didukung oleh teknologi 5G latensi rendah, AI dapat mendeteksi penyakit pada manusia dan memberikan analitik real-time yang sangat penting saat mengobati penyakit.
Sebelum kemajuan teknologi 5G, operasi jarak jauh sangat berisiko dan upaya yang mustahil. Namun dengan teknologi 5G yang mengurangi latensi menjadi dua milidetik, para ahli bedah akan dapat melakukan operasi robotik dari jarak ribuan kilometer seolah-olah mereka sedang berdiri tepat di ruang operasi bersama pasien.
Prosedur penyelamatan jiwa dan operasi darurat dapat dilakukan dari mana saja di dunia -- dari jarak jauh -- dengan bantuan 5G.
Jadi sudah siap menyongsong 5G?