Dampak banjir dan longsor yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melumpuhkan akses layanan telekomunikasi. Setidaknya, ada 102 site yang terdampak bencana ini.
Disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate bahwa Kominfo melakukan monitoring terhadap infrastruktur telekomunikasi yang terdampak di wilayah bencana di NTB dan NTT.
"Kami terus melakukan monitoring terhadap jaringan telekomunikasi dan meminta operator seluler untuk mengerahkan segala upaya pemulihan layanan terhadap site seluler yang masih down, sehingga dapat berfungsi kembali secara normal meskipun jaringan listrik belum kembali tersedia," ungkap Johnny kepada detikINET, Senin (5/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Monitoring infrastruktur dan layanan telekomunikasi dilakukan di wilayah terdampak bencana di Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang yang berada di Provinsi NTT, serta Kabupaten Bima yang berada di Provinsi NTB.
Diketahui, bencana banjir di Kabupaten Malaka terjadi sejak hari Jumat (2/4) lalu. Sementara itu, banjir bandang dan longsor menimpa wilayah Kabupaten Bima pada hari Sabtu (3/4), tepatnya pada pukul 15.00 WITA.
Pada Minggu (4/4) esok harinya, bencana serupa juga menimpa wilayah Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang pada dini hari 01.00 WITA.
Kejadian ini mengakibatkan aliran listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) terputus sehingga menyebabkan beberapa site Base Transceiver Station (BTS) seluler mengalami down service dan tidak dapat berfungsi.
Hasil monitoring operator seluler sampai dengan hari Senin (5/4) pukul 11.00 WIB menunjukkan ada 98 site yang terdampak (down) dari 2.638 site eksisting di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang, Provinsi NTT. Di Kabupaten Bima, Provinsi NTB, ada sekitar 4 site yang terdampak dari 663 site eksisting.
"Sedangkan, enam site BTS Universial Service Obligation (USO) yang berada di Kabupaten Lembata tidak terdampak oleh bencana tersebut dan harapannya akan tetap terus demikian, " kata Johnny.
Menkominfo menambahkan bahwa saat ini operator seluler telah menyediakan Mobile Backup Power (MBP) atau genset untuk menyambungkan kembali site BTS yang terdampak. Ini dilakukan sebagai langkah alternatif agar layanan bagi pelanggan tetap bisa terjaga.
"Beberapa daerah yang terkena bencana juga mengalami fiber-optic cut (FO Cut). Namun, layanan telah kembali normal karena sudah dilakukan penyambungan kembali," ucap Johnny.
Dalam kesempatan ini, Menkominfo menyampaikan dukacita kepada korban dari musibah banjir dan longsor yang terjadi di NTB dan NTT.
"Atas nama pribadi dan seluruh sivitas Kementerian Kominfo, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia. Saya berharap agar masyarakat setempat diberikan kekuatan, dan semoga bencana ini dapat segera tertangani dengan baik," pungkasnya.
(agt/fyk)