Lewat Pesantren Go Digital, Cara Telkom Cetak Santri Digital
Hide Ads

Lewat Pesantren Go Digital, Cara Telkom Cetak Santri Digital

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 02 Des 2020 11:35 WIB
Telkom berkomitmen terus mendampingi transformasi digital di ekosistem pesantren lewat program Pesantren Go Digital.
Foto: Telkom
Jakarta -

Telkom berupaya mencetak santri digital. Perusahaan BUMN ini berkomitmen terus mendampingi transformasi digital di ekosistem pesantren lewat program Pesantren Go Digital.

"Kami berkomitmen terus mendampingi para santri pada transformasi digital ini, sehingga kelak muncul para santri yang selain menguasai ilmu agama, juga menjadi seorang santri digital," ujar Tribe Leader Financial Technology Telkom Zuhed Nur dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/12/2020).

Transformasi digital di lingkungan pesantren dinilai penting, sebab merujuk data Kementerian Agama pada tahun 2020 ini, terdapat 28.194 pesantren dengan lima juta santri mukim se-Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Jika ditambahkan santri yang bolak-balik rumah ke pondok dan sebaliknya, plus taman-taman pendidikan Al-Qur'an dan madrasah diniyah, maka diperkirakan ada 18 juta orang yang diasuh kurang lebih 1,5 juta tenaga pengajar.

Untuk tahap awal, Telkom akan melakukan transformasi digital di 50 pesantren yang berada di tujuh wilayah regional Telkom di Tanah Air.

Zuhed Nur mengungkapkan, salah satu pembekalan yang dilakukannya seperti pada pekan lalu, berupa pengenalan Kartu Santri, yakni kartu fintech yang memudahkan administrasi santri di lingkungan pesantren. Di dalamnya berisikan menu identitas digital, alat pembayaran digital, top up saldo, hingga monitoring oleh orang tua.

Telkom berkomitmen terus mendampingi transformasi digital di ekosistem pesantren lewat program Pesantren Go Digital.Telkom berkomitmen terus mendampingi transformasi digital di ekosistem pesantren lewat program Pesantren Go Digital. Foto: Telkom

"Sekalipun penggunaan ponsel cerdas di pesantren umumnya terbatas, namun santri tetap bisa melakukan transaksi digital khususnya pembayaran dan pembelian pada merchant tertentu. Termasuk orang tua bisa dapat mengirim uang, memonitor transaksi dan saldo, hingga belanja terkelola tanpa perlu kembalian," tuturnya.

Salah satu layanan teknologi keuangan Telkom tersebut juga dilengkapi digital wallet yang dapat diisikan dari berbagai kanal perbankan. Di saat bersamaan juga dapat mendukung proses pembelajaran, seperti media pencatat absensi hingga merekam aktivitas di kelas hingga perpustakaan.

Proses registrasi, diawali pesantren membuat data santri sesuai format yang sudah ditentukan. Setelah itu, data didata secara keseluruhan guna memperoleh virtual account (VA) Bank Mandiri dan BNI. Jika VA sudah ada, maka bisa dibuatkan kartu untuk selanjutnya santri mengganti PIN temporernya.

"Ketika sudah transaksi, santri cukup membawa Kartu Santri ke merchant untuk dipindai dan masukkan PIN untuk nanti muncul struk transaksi. Saldo santri akan terpotong sementara saldo merchant bertambah sebagaimana umumnya transaksi digital," ungkapnya.

Zuhed Nur melanjutkan, proses top up Kartu Santri pun sangat simpel, yakni orangtua santri/santri bisa menggunakan mobile banking, internet banking, hingga ATM. Ada pula cara lebih mudah yakni mendatangi Koperasi/unit usaha pesantren dengan membawa kartu tersebut. Di lain sisi, orang tua bisa memonitor saldo dan transaksi dengan mengakses kartusantri.tmoney.co.id.

Selain fintech, program Pesantren Go Digital Telkom juga memfasilitasi layanan berupa desain laman sendiri, edukasi pesantren, e-commerce, toko daring, serta konektivitas.




(agt/fay)