Meski digempur pandemi virus Corona (COVID-19), Telkom tetap berupaya untuk unjuk gigi inovasi yang dilakukannya. Untuk mengenalkannya, perusahaan plat merah ini melakukan eksibisi virtual.
Melalui Artificial Intellegence Summit (AIS) 2020 yang digelar oleh Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) beberapa waktu lalu, Telkom memamerkan tiga layanan kecerdasan besutannya.
"Kami menjadi peserta virtual expo dengan menyiapkan tiga layanan kecerdasan buatan milik kami yakni Telkom IoT, Vutura, Bigbox, dan Smarteye," ujar Deputy EVP Digital Platform Enabler Direktorat Digital Business Telkom Komang Budi Aryasa, Kamis (19/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak stuck, berhenti berkarya dalam masa pandemi ini. Masyarakat bisa melihat dan berinteraksi secara virtual tanpa khawatir dengan dampak pandemi yang masih terjadi," sambungnya.
Diketahui, Vutura merupakan solusi bisnis berupa platform chatbot yang sudah diotaki teknologi kecerdasan buatan yang bisa dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan konsumen. Memanfaatkan teknologi Natural Language Processing (NLP), asisten virtual Vutura tidak hanya meningkatkan interaksi antara manusia dengan mesin, namun juga memberikan solusi berkomunikasi secara mudah dan fleksibel dengan konsumennya.
Kemudian, BigBox adalah penyedia solusi big data bersifat end-to-end yang berbasis di Indonesia dan masuk Top 10 APAC Big Data Solution Provider.
Melalui BigBox, pemahaman data menjadi cepat bahkan dapat dilakukan oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun.
"Sebab, BigBox dapat diakses online dengan perangkat komputer paling sederhana sekali pun," kata Komang.
![]() |
Disebutkannya bahwa BigBox melengkapi perusahaan dengan delapan solusi end-to-end, salah satunya adalah BigSpider, yakni crawling engine untuk melakukan collection datadari berbagai sumber data dengan melalui berbagai protokol.
Sedangkan Smarteye.id adalah jasa virtual reality dan augmented reality unggulan di Indonesia. Melayani pembuatan VR (Virtual Reality) dan AR (Augmented Reality) untuk pelatihan karyawan, marketing, dan presentasi.
Smarteye.id menyediakan layanan kustomisasi VR dan AR untuk segala inovasi bisnis, mulai dari penjualan dan promosi property, peningkatan mutu SDM melalui pelatihan karyawan, hingga inovasi pendidikan dan kesehatan.
Komang mengatakan rata-rata pengunjung booth daring miliknya berkisar 50 orang per hari. Dari jumlah tersebut, tercatat beberapa antusiasme tinggi peserta bertanya lebih lanjut. Karenanya, virtual expo sekalipun baru, namun membuat trafik pengunjung lebih tercatat semuanya.
Hal menarik lainnya, sambung dia, pengunjung bahkan bisa kustomisasi warna booth yang dikunjungi sesuai dengan selera. Termasuk juga bisa menyimpan (save) data dari booth yang diminatinya.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan AIS 2020 menjadi ajang unjuk kemampuan kita pada masyarakat global akan kemampuan komponen bangsa Indonesia dalam mengembangkan teknologi kecerdasan artifisial dan untuk menunjukkan berbagai produk Inovasi dalam kecerdasan artifisial di Indonesia.
Beragam aplikasi kecerdasan buatan secara global terus berkembang pesat, kata Hammam, seiring makin majunya infrastruktur komputasi, dan kemudahan dalam memperoleh, memproses, menyimpan, dan mengirimkan data.
(agt/fay)