Ian melihat dana tambahan sekitar Rp 17 triliun tidak cukup untuk menghubungkan SKPD yang ada di seluruh Indonesia. Karena dananya terbatas, seharusnya Kemenkominfo dapat melakukan pembangunan jaringan pemerintah di beberapa kota terlebih dahulu.
Karena dampak COVID-19 membuat kondisi keuangan pemerintah juga semakin terbatas. Melihat kondisi tersebut, Ian meminta agar pengadaan satelit SATRIA yang menelan dana tidak kurang dari Rp 21 triliun (belum termasuk ground segment) juga dapat dievaluasi terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka tersebut belum termasuk biaya pengadaan, pemasangan, dan pemeliharaan perangkat ground segment di setiap titik yang akan dihubungkan oleh SATRIA. Jika dihitung total kebutuhan dananya bisa mencapai di atas Rp 90 triliun.
Diakui Ian, memang sebaiknya negara memiliki satelit sendiri untuk menghubungkan SKPD yang berada di lokasi terpencil dengan kondisi geografis yang menantang. Namun karena keterbatasan anggaran, Ian berharap pemerintah dapat memilih teknologi lainnya yang harganya jauh lebih kompetitif.
"Dalam 5 tahun ke depan kita akan banyak membutuhkan bandwidth untuk menghubungkan SKPD seluruh Indonesia. Termasuk di daerah terpencil di Indonesia. Namun kita tak mempedulikan teknologi yang dipergunakan. Sehingga kalau ada teknologi yang lebih murah dan handal itu bisa dijadikan prioritas agar tidak terjadi pemborosan uang Negara. Saat ini teknologi satelit LEO atau HAPS, boleh dipertimbangkan Kementerian Kominfo. Secara daerah yang belum mendapatkan layanan telekomunikasi merupakan daerah terpencil yang tak menguntungkan bagi operator telekomunikasi," terang Ian.