Duh! Palapa Ring Belum Alirkan Internet di Papua
Hide Ads

Duh! Palapa Ring Belum Alirkan Internet di Papua

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 07 Feb 2020 08:01 WIB
BERLIN, GERMANY - DECEMBER 27:  A particpant checks a circuit board next to an oscilloscope on the first day of the 28th Chaos Communication Congress (28C3) - Behind Enemy Lines computer hacker conference on December 27, 2011 in Berlin, Germany. The Chaos Computer Club is Europes biggest network of computer hackers and its annual congress draws up to 3,000 participants.  (Photo by Adam Berry/Getty Images)
Ilustrasi. Foto: GettyImages
Jakarta -

Meski Palapa Ring atau yang dikenal Tol Langit sudah diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada pertengahan Oktober 2018, namun akses internet tak kunjung nyala di daerah pelosok Indonesia timur, khususnya di daerah Puncak Jaya, Papua.

Kekecewaan tersebut disampaikan Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Gerindra Yan Permenas Mandenas kepada Menkominfo Johnny G Plate saat rapat kerja di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, kemarin.

"Kemarin saya cek di Puncak Jaya, ada tiga tower yang dibangun oleh Kominfo dari Bakti, yang sudah dilengkapi fasilitas layanan untuk mendukung infrastruktur tersebut, tetapi sampai dengan hari ini belum operasional, begitu juga dengan di daerah lain," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan tower telekomunikasi tersebut bahkan diresmikan langsung eks Menkominfo Rudiantara. Sayangnya, sampai saat ini masyarakat di sekitar belum menikmati layanan internet meski Palapa Ring sudah diresmikan Jokowi sekitar empat bulan lalu.

Menurut Yan, kebutuhan akses internet bagi masyarakat sudah merupakan keniscayaan. Sebab, berbagai layanan, baik dari sektor pendidikan hingga layanan pemerintahan sudah berbasis online.

ADVERTISEMENT

"Sehingga kami berharap ini sebagai catatan evaluasi terhadap Palapa Ring Timur yang sudah dibangun pemerintah tetapi manfaat dan fungsinya belum bisa memberikan akses internet ke masyarakat, khususnya wilayah timur," tuturnya.

Terkait hal itu, Johnny tak menampiknya. Dalam upaya menghadirkan sinyal telekomunikasi di berbagai pelosok, khususnya di wilayah 3T, pemerintah selalu melakukan pembicaraan, baik secara internal maupun dengan operator seluler.

"Terkait dengan hidup matinya atau tersedia tidak tersedianya sinyal di wilayah beberapa spot di wilayah 3T, termasuk di Papua, memang betul. Saya sudah beberapa kali melakukan pembicaraan, baik secara internal maupun dengan operator seluler," jelasnya.

"Ini Papua sebagai contoh tapi juga termasuk wilayah lainnya juga di dalamnya, Nusa Tenggara Timur juga. Kepada saya disampaikan bahwa setiap kali deployment infrastruktur oleh Bakti, terlebih dahulu dibicarakan dengan operator seluler untuk memastikan kesiapan mereka, apabila setelah dibangun mereka bisa hadir sehingga langsung aktif," sambung Menkominfo.

Namun, seperti penuturan Johnny, operator seluler juga memperhatikan area komersial mereka. Diakui Johnny, ia terus melakukan pembicaraan dengan para operator seluler untuk memastikan setelah infrastruktur backbone di daerah pelosok tersedia, maka mereka bisa menyediakan layanannya.

"Apabila belum hadir, maka tentu kita akan terus menggunakan semua cara menghadirkan mereka. Yang tidak jarang terjadi, setelah hadir ada kendala teknis, seperti hilangnya catu daya sampai kendala kultural," ucap Johnny.




(agt/fyk)