Kota Semarang bersiap menyambut akses jaringan 5G. Hal ini diawali dengan rencana pembangunan saluran kabel serat optik dengan metode ducting.
Pembangunan saluran kabel serat optik itu dilakukan oleh PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) melalui KSO BPS-Moratelindo dengan nilai investasi Rp 617 miliar. KSO BPS-Moratelindo merupakan joint operation antara PT BPS (Bumi Pandhanaran Sejahtera) dan Moratelindo.
"Rp 617 miliar investasi, estimasinya ditarget selesai 1 tahun dari mulai groundbreaking," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau akrab disapa Hendi, Jumat (31/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyedia Layanan Publik Prasarana Pasif Telekomunikasi Kota Semarang di Balai Kota Semarang.
Hadir dalam acara tersebut, Staf Ahli Mendagri bidang Aparatur dan Pelayanan Publik Yusharto Huntoyungo, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Eko Buwono, Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Plt Direktur Pengembangan Pita Lebar Kemenkominfo Ikhsan Baidirus, CEO Moratelindo Galumbang Menak, dan Kepala KSO BPS-Moratelindo Resi Y Bramani.
Samuel mengatakan, metode ducting jadi salah satu upaya mempersiapkan jaringan 5G. Selain itu, metode ini juga dipilih untuk menjaga estetika karena kabel tidak akan terlihat bergelantungan namun ditanam di dalam tanah.
"Ducting ini rumah kabel yang akan membangun infrasturktur komunikasi. Di era 5G butuh kabel optik dari BTS ke BTS harus ada fiber optik. Untuk kembangkan smart city dan digital ekonomi. Ini tonggak sejarah Pemda kerjasama membangun sarana prasarana ducting untuk telekomunikasi," jelas Semuel.
![]() |
Hendi menjelaskan, metode ducting sebenarnya sudah diusahakan sejak 2016 namun lelang gagal. Kali ini Hendi berharap dengan Moratelindo, Semarang siap jadi pelopor penggunaan jaringan 5G.
"Moratel ingin Semarang jad pelopor 5G di dunia. Tapi estetika dan tampilan harus lebih indah," pungkas Hendi.
Namun Hendi berpesan, pengerjaan ducting tersebut harus mengembalikan keindahan kota terutama jika ada trotoar yang harus dibongkar terlebih dahulu.
"Kalau trotoar bagus ya harus dikembalikan bagus. Semoga juga ada kelegowoan masyarakat karena pasti ada pembongkaran trotoar yang masif," jelasnya.
Hendi juga berterima kasih karena operator telekomunikasi yang bersedia kabelnya dimasukkan tanah. Sedangkan untuk kabel PLN, Hendi mengatakan akan membahasnya lebih lanjut dengan PLN.
"Yang dikerjakan Moratel kabel komunikasi, tapi tidak menutup kemungkinan akan komunikasi dengan PLN," tegasnya.
(rns/rns)