Meski Ada Palapa Ring, Satelit Tetap Diprioritaskan
Hide Ads

Meski Ada Palapa Ring, Satelit Tetap Diprioritaskan

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 28 Jan 2020 17:02 WIB
Rakornas LAPAN 2020
Meski Ada Palapa Ring, Satelit Tetap Diprioritaskan (Aisyah Kamaliah/detikcom)
Jakarta - Indonesia sudah membangun Palapa Ring. Namun satelit tetap diprioritaskan untuk melakukan pencitraan tata ruang dan lingkungan.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Citra Satelit Penginderaan Jauh Tahun 2020 bertema 'Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jarak Jauh Cerdas dan Inovatif untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat. Menristek sekaligus Kepala Badan Ristek dan Inovasi (BRIN) Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, PhD mengutarakan dukungannya mengenai perkembangan citra satelit.

"Citra satelit umumnya pakai dari luar, impor jasa satelit, tentunya ini bukan masalah selama kita berupaya meningkatkan kemampuan lokal di dalam menyediakan citra satelit," ujar Menristek Bambang Brodjonegoro, Selasa (28/1/2020).

Menurut dia, satelit harus diprioritaskan. Kalau melihat perkembangan zaman maka mau tidak mau LAPAN harus memberi perhatian lebih kepada satelit.


"Di mulai dari satelit mikro, orbit rendah, dan berharap suatu saat Indonesia punya kehadiran satelit di angkasa luar. Tak perlu buat seperti Apollo di masa lalu, yang dilakukan Amerika Serikat atau Soviet. Yang kita lihat saat ini perkembangan teknologi satelit menjadi jawabannya," ujar Bambang.

Selain itu, Bambang menyebutkan adanya potensi komersial bagi para pengusaha yang ingin ekspansi ke seluruh wilayah Indonesia. Bisa dibayangkan kerumitan operasional jika menggunakan cara konvesional melalui telekomunikasi dengan smartphone.

"Smartphone membantu tapi jangan lupa smartphone tergantung dengan sesuatu. Smartphone juga tergantung medium. 2019 memang kita menyediakan fiber optic, tapi Palapa Ring masih butuh BTS. Sambil menunggu, satelit bisa menjadi solusi. Satelit jawaban masa depan yang bisa memberi informasi luas, dan mudah-mudahan lebih real time kepada pengguna," tandasnya.


Prof Dr Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berharap citra satelit milik LAPAN dapat dimanfaatkan oleh lembaga kementerian dan daerah untuk memantau areanya masing-masing. Citra satelit penting untuk menjaga kelestarian alam dan juga membantu distribusi informasi secara real time.

"Citra satelit saat ini menjadi kebutuhan yang harus ada untuk rencana detil tata ruang, pembangunan, deteksi awal kebencanaan dan kerusakan lingkungan termasuk tanggap darurat ketika terjadi bencana. Hal ini yang ini kami beritahukan ke lembaga bahwa LAPAN bisa memberikan dan bagaimana pemanfaataanya bisa dikoordinasikan," kata Thomas.


(ask/fay)