Untuk mewujudkan Indonesia merdeka sinyal di 2020, BAKTI menggeber BTS di daerah yang dilirik operator karena alasan bisnis. Tak tanggung-tanggung targetnya 5.000 BTS.
Program tersebut dicanangkan 2018 silam. Hanya saja sejauh ini baru 1.000 BTS yang telah dibangun.
"Sampai akhir tahun ini akan dibangun 500 bts. Bukan apa-apa, ini uang negara, di dua tahun pertama kami exercise, karena model baru, termasuk exercise dengan akuntabilitas prosesnya jadi kami harus diperiksa BPK. Alhamdulillah dua tahun sudah melampaui itu, jadi 3.500 akan kami kejar di tahun terakhir," papar Anang.
Saat ini, mereka terus mencari solusi bagaimana pembiayaan ini bisa bertambah tanpa harus membebani operator, mengingat beban operator cukup besar karena harus membayar penggunaan frekuensi yang cukup besar. Mereka sedang banyak diskusi dengan Kementerian Keuangan untuk mencoba penggunaan dana dari sumber lainnya, misalkan penggunaan dana frekuensi. Tetapi, kewenangan ini ada di Kementerian Keuangan.
"Pak Menteri (Kominfo) tentunya sangat intensif berbicara dengan Kementerian Keuangan untuk menutupi defisit dari program-program ini. Apalagi selain untuk pembangunan BTS, dana USO juga digunakan untuk proyek Palapa Ring dan Satelit," kata Anang. (fay/fay) (fay/fay)