Dengan semakin banyaknya orang yang masuk ke dunia digital melalui ujung jari mereka, maksud saya, dapat melakukan banyak hal seperti bekerja, berbelanja, bersosialisasi, atau bermain game dengan mudah dari telepon seluler mereka, kita perlu memastikan bahwa terdapat lebih dari sekadar cakupan jaringan dasar seluler yang tersedia.
Dalam rangka membawa pengalaman digital dan online kepada masyarakat, fokus pada perbaikan kualitas jaringan menjadi hal yang sangat penting saat ini. Namun, dengan kondisi geografis Indonesia yang sangat luas, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian besar operator dalam menggelar jaringannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Membumikan Layanan Maha Data |
4G masih belum menjadi teknologi jaringan yang cukup dominan di Indonesia dan kita ingin mewujudkan hal tersebut. Jadi bagaimana kita bisa belajar dari peluncuran pengembangan jaringan sebelumnya untuk membantu memperkuat jaringan yang ada dan mempercepat penggelaran teknologi ini ke wilayah-wilayah dengan sinyal yang belum merata atau bahkan tidak ada sama sekali?
Pertama-tama kita perlu menambahkan lebih banyak lagi BTS-BTS untuk meningkatkan jangkauan di daerah-daerah di mana trafik telekomunikasi diperkirakan akan lebih tinggi selama masa sibuk sehingga kita mampu memberikan jaringan yang handal serta menawarkan pengalaman terbaik sesuai kebutuhan pelanggan. Kedua kita perlu membawa teknologi serat optik untuk sebanyak mungkin diterapkan di site-site di berbagai wilayah/area jaringan telekomunikasi kita.
Untuk mempercepat perkembangan dunia digital ini, kita perlu memperkuat jaringan dan menghilangkan hambatan di tempat-tempat di mana dunia nyata dan variabel setiap hari, seperti jarak dari menara sel, gangguan dari dinding dan benda, dan orang yang bergerak saat menggunakan perangkat mereka, masih mengganggu dengan pengalaman 4G yang konsisten dan benar-benar dapat diandalkan.
GSMA Intelligence memperkirakan bahwa rilis spektrum tambahan, seperti spektrum 700MHz, akan mendukung upaya untuk memperluas jangkauan jaringan dan mengakomodasi pertumbuhan lalu lintas yang signifikan yang kami harapkan akan terjadi di Indonesia selama 10 tahun ke depan. Juga proyek-proyek yang menetapkan spektrum ini untuk broadband seluler akan memberikan manfaat ekonomi sebesar $ 11 miliar bagi perekonomian Indonesia selama periode 2020-2030.
Selain peningkatan ekonomi masyarakat Indonesia, peningkatan dan perluasan jaringan dapat semakin memperbanyak penggunaan layanan keuangan digital dan memperluas ekonomi digital dan jangkauan e-commerce, e-health, e-government, dan e-learning, sehingga semua elemen ini bersatu untuk memungkinkan pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa secara digital.
Peningkatan investasi dalam penggelaran jaringan dan up grade infrastruktur yang sudah ada, termasuk di luar Jawa, di mana sebagian besar operator memfokuskan waktu dan energi sebagai bagian dari persiapan untuk menjadikan teknologi 5G yang siap diimplementasikan. Di Indosat Ooredoo sendiri, kami percaya bahwa meletakkan fondasi yang kuat merupakan bagian untuk menuju implementasi jaringan generasi selanjutnya.
Baca juga: Begini Kendala Implementasi 5G di Indonesia |
Kembali sejenak ke belakang tentang peralihan generasi teknologi 2G ke internet seluler, yang mencakup 3G dan 4G, mari kita lihat terlebih dahulu apa saja yang bisa lakukan dari setiap generasi teknologi tersebut. Teknologi 2G memperkenalkan komunikasi/layanan suara dan membantu kita mengirim pesan/SMS di samping bertelepon. Sementara 3G dibangun untuk komunikasi suara dan beberapa komunikasi data, di mana yang paling penting dari 3G ini telah mampu membawa kita untuk online atau mengakses internet/data melalui smartphone kita. 4G dirancang terutama untuk komunikasi data, kecepatan, dan memberi kita jaringan video-grade yang sulit dipahami sepenuhnya!
Hari ini, dengan berbagai percepatan penggelarannya, Indonesia memiliki cakupan 3G di lebih dari 90% wilayah negara dan lebih dari 80% populasi yang telah dicakup oleh jaringan 4G.
Indonesia adalah pasar yang inovatif dan kompetitif dan setiap hari selalu ada hal baru dan terus meningkat terkait dengan potensi perkembangan 5G di Indonesia. Karena setiap orang bekerja untuk mengembangkan kemampuan peningkatan secara cepat ke teknologi baru yang menarik ini, kita juga tidak boleh melupakan kesenjangan konektivitas seluler andal di banyak daerah yang belum terhubung di seluruh Indonesia dan kebutuhan akan investasi di seluruh industri untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
----
*Penulis adalah Direktur Utama & CEO Indosat Ooredoo. Sebelumnya, sejak 2017 ia menjabat sebagai Chief Technology Officer di Group Ooredoo.