Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan, pihaknya melihat Natuna punya bonus demografi yang sangat baik, karena letaknya yang strategis dan berbatasan langsung dengan Malaysia dan Vietnam. Namun di sisi lain, Natuna ini punya tantangan tersendiri, berupa wilayah yang cukup menantang dan berbentuk kepulauan.
Baca juga: 97% Populasi RI Terjangkau Layanan 4G |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, anak perusahaan Sinar Mas ini melihat ada potensi penerapan dan mencanangkan Kota Ranai di Natuna sebagai smart city, di mana dapat menjadi mitra dalam bidang infrastruktur telekomunikasi sehingga Ranai dapat menjadi smart city seutuhnya.
"Hadirnya Smartfren sangat kami apresiasi, karena kami melihat salah satu faktor penting dalam mendukung percepatan pembangunan ekonomi Kabupaten Natuna adalah kelancaran kecepatan saranan komunikasi dan informasi," ungkap Bupati Kabupaten Natuna Hamid Rizal.
Terhitung mula Februari kemarin, ada 15 Base Transceiver Station (BTS) Smartfren sudah beroperasi di wilayah Natuna. Ini artinya, masyarakat di sekitarnya dapat merasakan layanan streaming video dan musik, media sosial, hingga berselancar di internet menggunakan jaringan 4G milik Smartfren.
Adapun secara rinci wilayah yang sudah diselimuti 4G Smartfren itu, yakni Kecamatan Bunguran Timur, sebagian Bunguran Tengah dan Selatan.