Satelit Merah Putih yang berbobot 5,8 ton, akan diterbangkan oleh roket Falcon 9 setinggi 70 meter dan beratnya 580 ton. Roket ini terdiri dari 3 komponen, yaitu step 1, step 2, dan fairing, yang saat ini semuanya sudah utuh dalam satu kesatuan bersama satelitnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Roket kedua itu akan terus sampai menuju ketinggian 500 kilometer, setelah itu satelit dilepas di situ," terang Hendra Gunawan, Koordinator Proyek Satelit Merah Putih kepada para wartawan Indonesia di Orlando, Amerika Serikat.
Nah setelah satelit lepas, akan ada proses yang disebut sebagai orbit rising, yaitu tahapan satelit itu mencapai ketinggian geostastioner di 36 ribu kilometer di atas permukaan Bumi. Agar dapat sampai di ketinggian tersebut, terjadi beberapa kali penyalaan roket.
"Ini memakan waktu 11 hari. Dari peluncuran sampai satelit tiba di orbit 108 bujur timur. Diperkirakan (sampai-red) pada tanggal 18 Agustus," tambah Hendra.
![]() |
Slot orbit tersebut dalam keadaan kosong sehingga Satelit Merah Putih langsung dapat menempatinya. Di situ, satelit Merah Putih akan menjalani berbagai macam uji coba selama kurang lebih 30 hari. Jika sudah selesai, diperkirakan satelit ini siap digunakan pada minggu ketiga bulan September mendatang.
SpaceX sendiri bertanggungjawab menerbangkan roket dan satelit sampai satelit itu terpisah. Setelahnya, pengendalian satelit akan menjadi tanggung jawab SSL selaku penciptanya untuk kemudian dioperasikan oleh Telkom setelah dilakukan serah terima.
Sebenarnya menurut Hendra, Telkom sudah bisa mengoperasikan satelit Merah Putih dalam waktu 11 hari sejak peluncuran. Tapi tanggung jawab penuh masih berada di tangan SSL.
Satelit ini kemudian akan dimanfaatkan oleh Telkom dengan jangka waktu pengoperasian minimal selama 16 tahun. Akan tetapi persediaan bahan bakarnya dapat membuat satelit ini bisa bertahan hidup sampai 21 tahun di antariksa.
Tonton juga 'Hore! Satelit Merah Putih Siap Diluncurkan':