Ini 'Perisai Perlindungan' Satelit Merah Putih
Hide Ads

Laporan dari Miami

Ini 'Perisai Perlindungan' Satelit Merah Putih

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 03 Agu 2018 11:18 WIB
Nobar satelit Telkom 3S di 2017. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Miami - Satelit Merah Putih yang segera diluncurkan di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat mendapatkan 'perisai perlindungan asuransi' sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu. Sama seperti tahun lalu, Telkom kembali menggandeng PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

Jasindo juga dipercaya tahun lalu untuk melindungi satelit Telkom 3S yang sukses diluncurkan di Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan. Asuransi untuk satelit Merah Putih juga mengcover semua aspek.

"Asuransi kita mengocover seluruh biayanya, baik satelitnya maupun peluncurannya," sebut Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo kepada media Indonesia di Miami, Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sayang, dia tidak mengungkap berapa harga yang harus dibayarkan Telkom pada Jasindo. Namun dia memastikan adanya asuransi ini membuat Telkom tidak akan mengalami kerugian jika satelit Merah Putih mengalami gangguan.

"Asuransi sudah mengcover semuanya, jika terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan, kita tidak memilki efek dari sisi finansial. Jasindo yang mengcover," papar Arif.

Sebagai contoh, waktu satelit Telkom 3 hilang gagal mengorbit, Telkom tidak mengalami kerugian secara keuangan karena asuransinya ditanggung Jasindo senilai USD 185,319 juta, atau setara dengan Rp 1,7 triliun dengan valuasi kurs pada 20 November 2012.

Untuk menuntaskan pembayaran klaim tersebut, Jasindo dibantu oleh 37 underwriter dan lima perusahaan yang ada di Indonesia. Harga pertanggungannya sebesar USD 185,319 juta yang terdiri dari harga satelit, biaya peluncuran satelit, serta biaya asuransi.

Satelit Merah Putih sendiri ditujukan untuk memperkuat bisnis satelit Telkom yang sebelumnya telah mengoperasikan satelit Telkom-2 dan Telkom 3S.

Satelit Merah Putih memiliki kapasitas 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, sedangkan 24 transponder C-Band lainnya akan menjangkau Kawasan Asia Selatan.



Satelit tersebut diterbangkan menggunakan roket Falcon 9 yang merupakan terobosan teknologi karena dapat digunakan berulang kali. Adapun berat totalnya 5,8 ton di mana 3,8 ton di antaranya adalah bahan bakar.

Satelit yang mengandalkan platform SSL 1300 dengan usia desain 16 tahun ini akan ditempatkan di slot orbit 108 derajat bujur timur. Nantinya, ia akan menggantikan Telkom 1 yang masa aktifnya masih bertahan sampai 2022.




Tonton juga 'Dukung eSport Indonesia, Telkom Group Bangun Stadium Khusus':

[Gambas:Video 20detik]


Ini 'Perisai Perlindungan' Satelit Merah Putih
(rns/rns)