Pascagempa Lombok, Tri: Saat Ini Normal Kembali
Hide Ads

Pascagempa Lombok, Tri: Saat Ini Normal Kembali

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 30 Jul 2018 11:38 WIB
Foto: dok. Kemensos
Jakarta - Pascagempa yang mengguncang Lombok, Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau yang dikenal dengan brand Tri Indonesia langsung memperbaiki kerusakan jaringan telekomunikasinya di wilayah bencana.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan Tri dan Indosat Ooredoo adalah dua operator seluler yang terkena imbas dari gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Lombok dan sekitarnya. Telkomsel dan XL Axiata melaporkan, layanan komunikasi seluler mereka tetap bisa digunakan para pelanggannya di sana.

Sementara Tri menyebutkan, ada 12 Base Transceiver Station (BTS) yang terkena dampak gempa Bumi di Lombok kemarin. Dijelaskan Tri, dampak yang terjadi bukan diakibatkan infrastruktur, melainkan karena padamnya pasokan aliran listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Tapi, sejak kemarin secara bertahap hingga hari ini beroperasi normal, sehingga network Tri tetap bisa melayani pelanggan di Lombok. Apalagi di saat kondisi emergency seperti ini," ujar Tri dalam pernyataan tertulisnya, Senin (30/7/2018).

Gempa Susulan

Sejumlah gempa susulan masih terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gempa-gempa ini tergolong lemah dan berpusat di darat.

Sebagaimana dikabarkan akun Twitter Badan Klimatologi Metereologi dan Geofisika (BMKG) hingga Senin (30/7/2018) pagi ini, telah terjadi gempa sejak pergantian hari tadi.

Pukul 00.05.22 WIB, gempa mengguncang dengan kekuatan 3,4 Skala Richter (SR). Warna biru yang ditunjukkan gambar keterangan BMKG menunjukkan gempa tersebut lemah, tanpa potensi kerusakan. Pusat gempa berada di darat, 9 km timur laut Lombok Tengah, kedalaman 16 km.



Ada 15 gempa sejak dini hari, hingga terakhir pukul 05.34.05 WIB. Gempa terakhir pukul 05.34 WIB atau pukul 04.34 Wita berkekuatan 3,6 SR alias tergolong lemah. Pusat gempa berada di darat, 26 km timur laut Lombok Utara. Adapun kedalaman pusat gempa 10 km.

Saat detikcom berada di kantor Kecamatan Sembalun, gempa susulan sempat terasa itu pada pukul 00.42 Wita tadi. Warga berteriak dan menyelamatkan diri keluar kantor.

"Gempa!" ujar salah seorang warga sambil berlari.



Adapun di Jakarta, Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG), M Sadly, mengatakan hingga pukul 23.00 WIB, terlah terjadi 213 kali gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat. BMKG menilai gempa itu tidak berpotensi tsunami.

"Ada 213 gempa susulan. Artinya gempa susulan bisa dikatakan orang panik banyak, tapi dari sisi kaidah ilmiah itu penting untuk pelepasan energi. Kalau nggak lepas energinya malah berbahaya," kata Sadly kepada wartawan di kantor BMKG, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/7). (agt/rns)
Berita Terkait