Begitu yang sedang dipikirkan oleh operator seluler. Sampai sekarang ini, koordinasi antar pihak terkait, khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terus berlangsung.
"Sampai saat ini kita masih koordinasi lebih lanjut dengan Kominfo. Sampat detik ini masih koordinasi lebih lanjut," ucap Head of External Communications XL Axiata Henry Wijayanto ditemui usai peluncuran paket baru XL Prioritas di Jakarta, Kamis (15/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Henry mengatakan ada 2,5 juta pelanggan XL yang berada di Pulau Dewata, di mana 1,5 juta diantaranya adalah pelanggan data.
Sementara itu disampaikan Henry, untuk mematikan akses internet di satu wilayah, memungkinan terjadi. Tapi karena di saat bersamaan layanan harus tetap terjaga untuk menjangkau area strategis, seperti rumah sakit.
Selain itu juga, pemerintah mengimbau agar operator seluler membatasi akses pelanggan seluler di Bali untuk tidak berselancar di media sosial.
"Makanya kita terus koordinasi dengan Kominfo mengenai implementasinya bagaimana," sebutnya.
Sebelumnya, Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali menyerukan agar pada Hari Raya Suci Nyepi tahun ini tidak melakukan aktivitas di internet, di samping kegiatan lain yang sudah dilarang sebelumnya.
Seperti yang tertera pada poin keempat, operator seluler diminta untuk tidak menyediakan fasilitas internetan bagi pelanggan seluler. Hal itu demi menjaga kekhusyukan perayaan umat Hindu ini.
Operator seluler, dituliskan oleh Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali, agar mematikan layanan internet hari Sabtu, 17 Maret 2018 dari pukul 06.00 Wita s/d Minggu, 18 Maret 2018 pukul 06.00 Wita.
Usulan tersebut didukung oleh pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kemarin (14/3). Operator seluler diimbau untuk melaksanakan usulan tersebut, namun di saat yang bersamaan operator juga harus tetap menjaga kualitas layanan di area strategis.
(fyk/rou)