Ketua Umum ATSI Merza Fachys mengatakan, pihaknya menghargai dan menghormati usulan yang dikemukakan para pemuka keagamaan di Bali agar suasana Nyepi pada tahun ini berjalan khusyuk.
"Semaksimal mungkin kami melaksanakan imbauan yang dikatakan oleh pemerintah," kata Merza ditemui di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (13/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, untuk yang bersamaan pemerintah juga mengimbau agar penyelenggara telekomunikasi ini tetap menyediakan akses layanan kepada sektor strategis, misalnya rumah sakit, kebutuhan keamanan untuk polisi dan TNI.
"Kita mencoba melaksanakan imbauan ini. Kalau dikatakan internet mati total, tidak. Imbauannya kan sudah jelas, untuk area strategis itu tidak boleh dimatikan," sebut Merza yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Smartfren.
"Misalnya kamu yang rumahnya sebelah rumah sakit, bagaimana misahinnya? Makanya semaksimal mungkin," Merza menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyatakan sikap terkait usulan untuk pemadaman layanan internet pada Hari Raya Nyepi.
Kementerian Kominfo mendukung penuh usulan tersebut. Seperti diketahui, usulan ini berasal dari Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali yang menyerukan agar Hari Raya Nyepi tahun ini tidak melakukan aktivitas di internet, di samping kegiatan lain yang sudah dilarang sebelumnya.
Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo Ahmad M. Ramli mengatakan, Kominfo telah mengeluarkan seruan bersama terkait dimatikannya akses internet saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi.
Ramli menuturkan, pihaknya telah mempertimbangkan seruan bersama Majelis-majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali Tahun 2018, dalam rangka pelaksanaan Hari Raya Nyepi yang berlangsung tanggal 17 Maret 2018.
"Kementerian Komunikasi dan Informatika menghormati seruan tersebut. Setelah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait," ujar Ramli.
Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali menyerukan agar pada Hari Raya Suci Nyepi tahun ini tidak melakukan aktivitas di internet, di samping kegiatan lain yang sudah dilarang sebelumnya.
Seperti yang tertera pada poin keempat, operator seluler diminta untuk tidak menyediakan fasilitas internetan bagi pelanggan seluler. Hal itu demi menjaga kekhusyukan perayaan umat Hindu ini.
Operator seluler, dituliskan oleh Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali, agar mematikan layanan internet hari Sabtu, 17 Maret 2018 dari pukul 06.00 Wita s/d Minggu, 18 Maret 2018 pukul 06.00 Wita. (rns/rns)