Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Membangun Tulang Punggung Internet Sesuai Instruksi Jokowi

Membangun Tulang Punggung Internet Sesuai Instruksi Jokowi


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Foto: agung pambudhy
Jakarta - Gencarnya pembangunan jaringan serat optik sebagai tulang punggung koneksi internet di seluruh penjuru negeri, dinilai sudah sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk revolusi digital.

"Pak Jokowi ingin masyarakat semua melek internet, tren fiber optic ini solusi dan sesuai," kata Ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) Lukman Adjam di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Jaringan fiber memiliki keunggulan dari segi kapasitas bandwidth untuk memacu kecepatan transmisi data. Berbeda dengam jaringan nirkabel yang kapasitasnya jauh lebih rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan model jaringan ini menjadi maksimal lantaran tren data difokuskan pada video. Konsumen mayoritas mengakses YouTube untuk mengetahui informasi terkini serta media lain yang memuat audio visual.

"Di WhatsApp juga rata-rata berbagi cuplikan video. Pekerjaan lapangan juga laporannya pakai video," masih kata Lukman.

Targetnya, lanjut dia, pada 2019 sekitar 71% rumah-rumah di perkotaan terhubung fiber optic internet berkecepatan 20 MB per detik. Sementara di desa ditargetkan 47% rumah terhubung fiber optic internet berkecepatan 10 MB per detik.

Pengembangan fiber optic ini pun perlu digiatkan melihat perbandingan dengan negara ASEAN seperti Singapura yang sudah mempunyai tingkat penetrasi FTTH sebesar 96% atau di Filipina yang menargetkan di 2017 akan memperluas jangkauan hingga 80%.

Program yang dicanangkan pemerintah ini memiliki prospek cerah sehingga operator telekomunikasi seperti Telkom dan Indosat ikut menyambut tawaran bisnis tersebut. Telkom Group dan Indosat Group menurut Lukman tengah mengisi pasar pelayanan jaringan fiber optic.

"Tujuannya ya seperti kata Pak Jokowi, meningkatkan daya saing Indonesia," katanya.

Telkom sendiri telah coba menggenjot pembangunan infrastruktur fiber optik dari Sabang sampai Merauke untuk kecepatan akses internet hingga 100 Mbps secara merata.

Tercatat, infrastruktur tulang punggung fiber optik IDN sudah menjangkau sebagian besar wilayah Indonesia sepanjang 82 kilometer dari Sumatera hingga Papua, meliputi 60 kota besar dan 100 kota kecil.

Dari aksi tersebut, pelanggan akses internet lewat produk IndiHome tersebut telah mencapai dua juta dan akan digenjot lagi menjadi tiga juta pelanggan di akhir 2017.

"Telkom ingin turut serta mendukung digitalisasi bangsa, memperkecil kesenjangan informasi yang dalam hal ini sejalan dengan misi Presiden RI Joko Widodo lewat pesannya waktu itu, Revolusi Digital Merevolusi Ekonomi Indonesia," kata Direktur Consumer Service Telkom, Mas'ud Khamid.

Sementara Indosat Ooredoo menghadirkan produk GIG untuk bertarung di pasar Fiber To The Home (FTTH). GIG menawarkan layanan Home Internet Giga Fiber dengan kecepatan yang mampu mencapai 1 GBps.

GIG juga berkolaborasi dengan Google untuk menambah kualitas pengalaman digital di rumah dengan menawarkan perangkat streaming Chromecast, laptop Chromebook dan ruang penyimpanan Google Drive dengan berlangganan GIG.

Selain bertarung dengan IndiHome dari Telkom, GIG juga dihadirkan Indosat untuk menantang pemain lain seperti Biznet, First Media, dan MyRepublic di pasar penyedia internet.

"Ini merupakan milestone untuk membangun Indonesia Digital Nation, sebuah ekosistem digital yang lengkap. Kami memahami kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan kebebasan akses digital di rumah," kata President Director & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, di lain kesempatan.

Selain Jakarta dan sekitarnya, untuk Jawa Tengah, Semarang , Yogyakarta dan Bandung menjadi salah satu target pengembangan jaringan fiber internet Indosat lewat IM2. Hal ini dikarenakan besarnya potensi pasar di kawasan tersebut, termasuk kebutuhan akses data berkecepatan tinggi. (rou/rou)





Hide Ads