Seperti diakui oleh Daud Dimar, Ketua Adat Sota, baru Telkomsel saja yang sinyalnya sudah menjangkau mereka. Belum ada operator lain yang merambah sampai ke perbatasan itu.
Foto: Achmad Rouzni Noor II/detikINET |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sota sendiri memang cukup jauh jaraknya dari Merauke, sekitar 80 kilometer menuju utara dari arah kota, atau kurang lebih sekitar dua jam perjalanan menggunakan mobil.
Dari perbincangan tim Tapal Batas detikcom dengan para punggawa Telkomsel di Sota, mereka memang harus kerja ekstra untuk melayani warga setempat di Sota.
Setiap beberapa hari sekali, mereka ternyata harus memboyong solar dari kota Merauke ke Sota untuk menghidupi radio base station (BTS) di wilayah itu.
Kenapa harus pakai solar? Jawabannya tentu saja karena faktor listrik yang belum merata. Untuk menghidupi radio BTS di Sota, Telkomsel harus menggunakan genset yang ditenagai oleh solar.
"Total kami harus memasok sekitar 1.000 liter hingga 1.200 liter solar tiap bulan. Kami isinya tidak sekaligus, tiap beberapa hari. Kalau kebanyakan juga bahaya, takut dicuri. Jadi diatur biar aman," kata Andi Muhlis, Manager NSA Timika Telkomsel.
Foto: Grandyos Zafna |
Solar itu pun dibawa langsung oleh tim jaringan Telkomsel dari kota Merauke menggunakan mobil, menembus hutan dan pegunungan setempat.
Mumpung lagi bersama mereka, detikcom pun coba mengiringi perjalanan mereka saat melakukan pengisian daya untuk genset di Sota.
Berikut cuplikan videonya:
(rou/rou)
Foto: Achmad Rouzni Noor II/detikINET
Foto: Grandyos Zafna