Wacana mematikan jaringan 2G 'dikampanyekan' oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. "Saya bukannya anti 2G, tapi pro-efisien," kata Rudiantara dengan lugas di acara Indonesia LTE Conference 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Namun di kesempatan yang sama, ada operator menolak bila 2G yang harus dimatikan. Jika harus dihadapkan dengan pilihan, maka operator ingin mematikan jaringan 3G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jaringan 2G itu dianggap sebagai teknologi yang paling cocok untuk suara. Jadi, ada wacana 2G dipertahankan untuk suara, sedangkan data dilayani 4G. Sementara 3G yang dihapus saja," ucap Dian.
Terlebih layanan data di 3G akan semakin tidak 'berguna', karena beberapa operator telah menguji teknologi jaringan yang lebih cepat lagi seperti 5G. Meski implementasinya masih di tahun 2020-an, akses internet yang melesat di 5G akan membuat 3G semakin tidak ada apa-apanya.
Mengenai permintaan operator yang lebih memilih untuk mempertahankan 2G dan mempertahankan 3G, pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai operator pun menanggapinya.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI), Kementerian Kominfo, Ismail, mengungkapkan wacana mematikam 3G ini masih perlu dibahas terlebih dahulu di kalangan regulator.
Dikatakannya kalau keinginan operator bisa saja terealiasi dengan didukung penerbitan regulasi. Tetapi, untuk saat ini, pemerintah masih perlu mengkaji hal tersebut.
"Sebelum itu (dilakukan), kita perlu mengkaji terlebih dahulu. Saat ini jaringan sudah menuju teknologi netral yang dimanfaatkan operator untuk menggelar layanan 2G, 3G, ataupun 4G," jelasnya. (fyk/fyk)