"Saya telah sampaikan berkali-berkali bahwa interkoneksi bagi saya hampir menjadi sejarah, karena ke depan akan jarang membicarakan interkoneksi, lebih ke layanan data," ujar Rudiantara melalui video, Selasa (7/3/2017).
Rudiantara seharusnya menjadi pembicara di acara seminar nasional "Membedah Efisiensi Tarif Interkoneksi Telekomunikasi, Siapa Diuntungkan?" yang digelar oleh Indonesia Technology Forum di Crowne Hotel, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang disapa Chief RA ini menuturkan bahwa 5-10 tahun ke depan, takkan ada lagi pembahasan untuk menentukan tarif interkoneksi seperti yang dilakukan regulator bersama operator di lima tahun ke belakang.
Sebab di masa mendatang, layanan berbasis sircuit switch yang menyangkut dengan panggilan telepon dan SMSini tidak akan digunakan lagi oleh masyarakat. Trennya sudah mengarah ke penggunaan layanan data berbasis IP, seperti WhatsApp, Line, BBM, Skype, dan lainnya.
"Ke depan nanti itu sudah IP based, gak bicara interkoneksi lagi. Dunia sudah mengarah ke layanan data," ungkapnya.
Diketahui, sampai saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) beserta para operator telekomunikasi tengah mencari verifikator independen.
Tugas dari verifikator tersebut untuk menentukan tarif interkoneksi berdasarkan perhitungan yang diambil data operator. Setelah itu pemerintah sebagai regulator akan menetapkan tarif telkomunikasi lintas operator tersebut, dilihat dari rekomendasi perhitungan verifikator independen. (fyk/fyk)