Menkominfo: Tarif Intenet Cepat di Indonesia Timur, Beti Lah
Hide Ads

Menkominfo: Tarif Intenet Cepat di Indonesia Timur, Beti Lah

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 26 Feb 2017 17:30 WIB
Menkominfo Rudiantara sosialisasi proyek Palapa Ring Paket Timur di Manokwari, Papua Barat (Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto)
Jayapura - Dalam sosialisasi yang dilakukan di Jayapura dan Manokwari, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menegaskan pentingnya pembangunan jaringan serat optik tulang punggung melalui proyek Palapa Ring.

Disebutkan Menkominfo, Palapa Ring akan memeratakan kecepatan akses internet cepat di seluruh Indonesia. Dari sisi tarif telekomunikasinya, Rudiantara menyebutkan tidak akan berbeda jauh antara di Pulau Jawa dengan Indonesia bagian timur.

"Harganya tidak jauh berbeda, satu Indonesia. Kecepatan kualitasnya juga tidak jauh berbeda, beti lah, beda-beda tipis," ujar Rudiantara di Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Papua, Kami (23/2/2017) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, dengan dibangunnya Palapa Ring, operator seluler tidak perlu lagi membangun backbone-nya di daerah yang tidak menguntungkan secara bisnis.

Menkominfo: Tarif Intenet Cepat di Indonesia Timur, <i>Beti Lah</i>Menkominfo Rudiantara dan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian di Jayapura, Papua. (Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto)


"Palapa Ring itu sebuah konsep yang melengkapi pembangunan yang selama ini sudah dilakukan oleh operator. Tetapi operator punya batasan, orientasi yang (membangun infrastuktur) menguntungkan," ungkapnya.

Maka dari itu, pemerintah bergerak melanjutkan Palapa Ring yang sejatinya sudah ada sejak 2005, namun baru benar-benar teralisasikan di 2015. Disampaikan menteri yang akrab disapa RA ini, selama masih menjadi warga negara Indonesia, mereka layak mendapatkan akses internet dan tarif yang sama.

"Masyarakat yang tinggal di daerah yang tidak menguntungkan juga merupakan warga negara Indonesia, di manapun mereka tinggal di seluruh Indonesia. Di sini pemerintah mengambil dan menetapkan affirmative policy, kebijakan keberpihakan," tutur Rudiantara.

Dengan selesainya pembangunan jaringan serat optik tulang punggung melalui proyek Palapa Ring, pemerataan akses internet dan tarifnya tidak akan jauh berbeda satu sama lain.

"Sudah lelet, lebih mahal pula. Makanya kita turunkan. Nanti 2019 semua Indonesia akan sama kok," tutupnya. (rns/rns)
Berita Terkait