Untuk memproduksi satelit Telkom 3S, BUMN telekomunikasi ini menggaet vendor asal Prancis, yakni Thales Alenia Space untuk membuat bodi satelit, dan Ariane Space untuk membuat peluncur satelit (launcher).
Menurut Direktur Network IT & Solution Telkom, Abdus Somad Arief, ketika ditemui detikINET di Stasiun Pengendali Utama Satelit Telkom, Cibinong, Jawa Barat, kedua perusahaan itu dipilih melalui proses tender.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut diungkapkan, Thales yang kemudian merekomendasikan Ariane. "Peluncurnya dia pilih, kita approve, yang terbaik. Ada kriteria tertentu pasti, success rate, dan syarat-syarat lainnya, akhirnya dipilihlah Ariane," jelas ASA.
Telkom pun tak ragu memilih kedua perusahaan asal Prancis itu karena reputasinya sudah terbukti. "Ada proses compliance yang ujungnya the best benefit untuk kita. Dua-duanya terkenal di satelit, masuk top 5 dunia untuk pembuat satelit dan peluncur saat itu."
Untuk pembuatan satelit dan roket peluncur ini, dana yang dikeluarkan Telkom lumayan besar. "Untuk investasinya, harga normal satelit sekitar USD 200 juta hingga USD 250 juta untuk seukuran satelit Telkom 3S," jelas ASA.
Foto: Rachman Haryanto |
Satelit Telkom 3S nantinya akan ditempatkan pada slot orbit 118 derajat bujur timur (BT) yang sebelumnya ditempati oleh satelit Telkom 2. Kemudian, satelit Telkom 2 yang masih aktif hingga 2022 akan dialihkan ke slot orbit 157 BT.
"Telkom 3S rencananya akan diluncurkan pada 15 Februari pukul 04.39 WIB atau 18.39 waktu Kourou, Guyana. Sampai di titik orbit diperkirakan antara 10 hari hingga 15 hari. Mudah-mudahan saja semuanya lancar," pungkas ASA.
Sebagai informasi, satelit Telkom 3S akan membawa 49 transponder, lebih banyak dibanding satelit Telkom 1 yang membawa 36 transponder dan satelit Telkom 2 dengan 24 transponder. (rou/rou)
Foto: Rachman Haryanto