Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Kominfo Beri Bocoran Lelang 2,1 GHz dan 2,3 GHz

Kominfo Beri Bocoran Lelang 2,1 GHz dan 2,3 GHz


Muhammad Alif Goenawan - detikInet

Foto: Ari Saputra
Jakarta - Sejumlah operator telekomunikasi di Indonesia saat ini sedang menantikan lelang frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz digelar.

Ditemui di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), Depok, Plt. Direktur Penataan Sumber Daya Kominfo, Denny Setiawan mengatakan jika lelang frekuensi ini paling cepat akan digelar pada kuartal pertama 2017.

Namun, proses lelang ini, menurut Denny, kembali lagi pada segala persiapan yang dilakukan. Ia pun menunggu arahan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Chief Rudiantara selalu mengarahkan atau menunggu hasil konsolidasi regional. Sembari menunggu, kami juga mempersiapkan beberapa persiapan yang lain, seperti teknologi netral, dokumen tender, dan sebagainya," tutur Denny yang kala itu habis memberikan kuliah umum kepada peserta 4G-5G RNO Engineering Development Program yang digelar Immobi dan UI, Rabu (1/2/2017).

Kominfo Beri Bocoran Lelang 2,1 GHz dan 2,3 GHzFoto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET

Sayang, Denny tidak menjelaskan lebih rinci kapan tepatnya di kuartal pertama tahun 2017 ini lelang dua frekuensi itu akan dilakukan. Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara mengatakan bahwa lelang dua frekuensi itu hanya untuk operator yang benar-benar membutuhkan saja.

"Saya tidak mengalokasikan bagi yang tidak membutuhkan. Karena saat ini yang desperate itu existing operator," ujar Rudiantara beberapa waktu lalu.

Dari mulut Rudiantara, diketahui untuk frekuensi 2.300 MHz akan dilelang sebanyak 15 MHz dari sisa kosong sebanyak 30 MHz. Sedangkan untuk 2.100 MHz akan dilelang sebanyak dua blok, masing-masing 5 MHz.

Seperti diketahui, saat ini spektrum 2,1 GHz yang memiliki total lebar spektrum 60 MHz, telah ditempati oleh Hutchison 3 Indonesia (Tri) di blok 1 dan 2 (10 MHz), Telkomsel di blok 3, 4, dan 5 (15 MHz), Indosat Ooredoo di blok 6 dan 7 (10 MHz), serta XL Axiata di blok 8, 9, dan 10 (15 MHz).

Sementara blok kanal 11 dan 12 yang tersisa alias masih lowong saat ini, merupakan bekas peninggalan Axis Telekomunikasi Indonesia yang dikembalikan ke pemerintah setelah perusahaannya resmi diakuisisi oleh XL pada 2014 lalu.

Adapun frekuensi 2,3 GHz, dari total 90 MHz di spektrum itu tersedia 30 MHz yang masih bisa diperebutkan. Sisanya telah ditempati Smartfren Telecom (30 MHz secara nasional) dan selebihnya oleh beberapa pemain broadband wireless access (BWA) seperti Internux dengan merek Bolt (berbasis zona wilayah). (rou/rou)







Hide Ads