Menurut estimasi pemetaan ekonomi digital, pemerintah optimistis dapat menciptakan lebih dari 1.000 technopreneur dengan nilai bisnis sebesar USD 10 miliar atau setara dengan Rp 132 triliun di tahun 2020.
Sebagai salah satu vendor penyedia teknologi jaringan yang sudah lama bekiprah di Indonesia, Huawei merasa paham dengan situasi dan kondisi di Tanah Air. Karenanya, guna mendukung target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar Asia Tenggara tahun 2020, vendor asal China ini mengaku siap mendukung operator telekomunikasi dengan implementasi teknologi 4,5G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosidi pun menargetkan penerapan 4,5G ini diharapkan bisa terwujud secara luas dalam waktu dekat dan sebagai jembatan menuju 5G yang mulai diuji coba di beberapa negara, khususnya negara maju, seperti Jepang dan Korea Selatan.
"Walau tidak sekencang 5G, penerapan 4,5G ini bisa berpengaruh terhadap tiga aspek, yakni Video (untuk individu), WTTx (untuk hunian), dan Cellular Internet of Things," paparnya.
Hanya saja, menurut Rosidi penerapan teknologi 4,5G ini paling berasa di aspek WTTx, di mana memungkinkan pengguna rumahan dan UKM bisa mengakses internet dengan kecepatan download dan upload yang super tinggi. Selain itu, penerapan WTTx juga bisa lebih mudah karena tidak memerlukan izin yang ribet seperti menggali kabel serat optik. Cukup memasang alat bernama CPE (Customer Premise Equipment) di masing-masing rumah. (mag/fyk)