Jadi Operator Seluler Anak Muda, Tri Bina Startup
Hide Ads

Jadi Operator Seluler Anak Muda, Tri Bina Startup

Josina - detikInet
Senin, 09 Jan 2017 19:22 WIB
Foto: Josina/detikINET
Jakarta - Hutchison 3 Indonesia, operator seluler Tri, mengaku masih fokus berbisnis telekomunikasi. Namun di satu sisi, mereka juga tak bisa melupakan fokus pembinaan anak muda, khususnya startup.

Anak muda, khususnya yang ada di rentang usia 15-25 tahun, merupakan tulang punggung Tri saat ini. Jumlahnya mendominasi 80% dari total 56,5 juta pengguna seluler yang ada di operator itu.

Jadi ketika Tri sibuk menggelar kampanye Festival #Ambisiku demi mencari anak muda dengan ide-ide terbaik, bukan berarti program untuk menumbuhkan wirausaha muda itu nantinya akan dijadikan revenue generator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tri masih fokus untuk bisnis telko, kami tidak fokus mengambil keuntungan untuk kegiatan ini lebih fokus membina startup, tujuan kami adalah mengembangkan generasi muda. Setelah selesai kami tidak akan meninggalkan, kami akan berkomitmen untuk kelanjutan ke depannya," jelas Head of Customer Engagement & Operations Tri, Julandi George Fransiskus di Menara Mulia, Jakarta, Senin (9/1/2017).

Ajang pencarian ide bisnis kreatif ini sendiri telah usai. Dari tiga kota diselenggarakannya gelaran ini, Tri telah menerima 225 proposal ide dan memilih 4 ide bisnis terbaik untuk masuk ke tahap Boot Camp di Jakarta mulai hari ini, yaitu: mengundang.co dari Bandung, SellBuyTime dari Jakarta, WI4GO dari Yogyakarta dan SoKu.id dari Solo.

Para pendiri dan pemilik ide bisnis kreatif yang terdiri atas sekumpulan anak muda ini mendapat predikat The Boss selama Boot Camp, sejalan dengan misi Kejar #Ambisiku menjadikan anak muda menjadi bos bagi dirinya sendiri.

Keempat ide bisnis terbaik pilihan Tri ini selama empat hari akan masuk ke tahap Boot Camp, dan selama dua tahun juga mereka akan dibina tentang bagaimana dan akan seperti apa usaha mereka ke depannya.

Selama dua tahun masa pembinaan, Tri tak ingin setengah-setengah membina anak-anak muda yang memliki ide bisnis kreatif. Tri tidak mengungkapkan berapa rencana mereka untuk investasi untuk program tersebut dan belum ada rencana bagaimana setelah dua tahun setelah pembinaan berjalan.

"Saat ini kami bantu untuk menyusun rencana bisnis dulu. Setelah itu kedepannya baru ditentukan bisa memakai sumber daya seperti apa saja," pungkas Julandi yang ingin nantinya Tri dikenal sebagai operator selulernya anak muda. (rou/rou)